Find Us On Social Media :

Meluas Keluar Dari Perancis, Serangan Teroris Terjadi di Tempat Ibadah di Ibukota Austria, Empat Nyawa Melayang, Keterlibatan Kelompok Teroris Kejam Ini Mencuat Kuat Dalam Serangan-serangan Ini

By Maymunah Nasution, Rabu, 4 November 2020 | 08:20 WIB

Polisi berjaga di depan lokasi Sinagoga yang diserang oleh pemuda bersenjata tajam

Intisari-online.com - Serangan teroris telah meningkat di Eropa selama satu bulan terakhir ini.

Berawal dari pemenggalan seorang guru sejarah, Samuel Paty, setelah ia berani tunjukkan karikatur Nabi Muhammad buatan majalah satir Charlie Hebdo.

Presiden Perancis Emmanuel Macron layangkan sikap tegas, menyebut separatisme Islam sebagai dalang kejadian ini.

Ia tidak senang dengan cara Muslim Eropa yang tidak menghargai hak kebebasan berpendapat di negaranya.

Baca Juga: 'Saya Paham Kemarahan Umat Muslim Dunia', Ujar Presiden Macron, yang Membela Diri Jika Ia Justru Melindungi Umat Muslim dari Radikalisme, Benarkah Demikian?

Perancis memang salah satu negara yang terlalu ekstrim dalam mengedepankan sekulerisme mereka.

Hal tersebut akhirnya menjadi senjata makan tuan karena banyak pihak-pihak agama yang tidak terima adanya penistaan atas agama mereka.

Sejak kejadian pemenggalan guru sejarah tersebut ditambah dengan sikap Macron, serangan teroris semakin menjadi-jadi.

Perancis alami serangan di depan gereja di Nice, yang tewaskan tiga orang.

Baca Juga: Sekulerisme Di Atas Segalanya Bahkan Ungguli Agama Itu Sendiri, Terkuak Mengapa Majalah Seperti Charlie Hebdo Tetap Makmur di Negeri Anggur, UU Ini Jadi Buah Simalakama untuk Banyak Pihak