Anggap Pendukung Eksistensi Negara Israel sebagai Penentang Janji Tuhan, Inilah Neturei Karta, Sekte Yahudi Ortodoks Anti-Israel dan Zionisme

Khaerunisa

Penulis

Ternyata, pembentukan negara Israel juga mendapat penentangan dari bangsa Yahudi sendiri. Tidak semua sekte Yahudi mendukung keberadaannya

Intisari-Online.com - Bukan hanya penindasan Israel terhadap Palestina saja yang mendapat penentangan dari sebagian orang Yahudi.

Ternyata, pembentukan negara Israel sendiri juga mendapat penentangan serupa.

Tidak semua sekte Yahudi mendukung keberadaan negara Israel dan Zionisme.

Meski Israel mendeklarasikan diri sebagai negara Yahudi.

Baca Juga: 'Hamas akan Menanggung Konsekuensinya', Lagi-lagi Israel Geram Dapat Serangan dari Jalur Gaza Tapi Musuh Diam Seribu Bahasa

Sekte Yahudi yang menentang dan bahkan ingin membubarkan negara Israel adalah Neturei Karta yang dalam bahasa Aramaik berarti "Para Penjaga Kota".

Organisasi ini dalah kelompok religius dari Yahudi Haredi yang didirikan di Jerusalem di negara yang kala itu masih bernama Mandat Palestina pada 1938.

Yahudi Haredi adalah salah satu bagian dari agama Yahudi Ortodoks yang dicirikan dengan menolak segala jenis budaya sekular modern.

Dengan karakterisitik ini maka Neturei Karta menentang Zionisme dan bahkan menyerukan pembubaran Israel.

Baca Juga: Siapa yang Tidak Murka, Susah Payah Kumpulkan Tabungan Selama 32 Tahun, Uang Nasabah di Jawa Timur Ini Mendadak Ludes Tak Tersisa, Padahal Jumlahnya Fantastis!

Sebab, para anggota Neturei Karta percaya umat Yahudi tak diizinkan memiliki sebuah negara hingga datangnya Sang Juru Selamat alias Mesias.

Sejauh ini tidak diketahui jelas jumlah anggota Neturei Karta, tetapi Jewish Virtual Library memperkirakan organisasi ini memiliki sekitar 5.000-an anggota di Israel, New York, dan London.

Secara garis besar, anggota Neturei Karta adalah para keturunan Yahudi Hungaria yang tinggal di Kota Tua Jerusalem pada awal abad ke-19.

Selain itu juga ada kaum Yahudi Lithuania yang merupakan para pelajar Gaon of Vilna, seorang guru agama Yahudi yang hidup pada abad ke-18.

Baca Juga: Berawal dari Balas Dendam Hingga Main Bunuh-Bunuhan, Bocah 15 Tahun Ini Jadi Pembunuh Bayaran Sungguhan, Hingga Mengaku Haus Darah dan Kencanduan Bunuh Orang

Kelompok Yahudi Lithuania ini sudah lebih dulu menetap di Jerusalem sebelum "saudara-saudara" mereka dari Hungaria.

Di akhir abad ke-19, leluhur anggota Neturei Karta mendirikan sebuah permukiman baru di luar tembok kota untuk mengurangi kepadatan Jerusalem.

Kini sebagian besar anggota kelompok itu tinggal di kawasan permukiman Batei Ungarin dan Meah Shearim.

Saat itu, mereka amat menentang ideologi Zionisme yang mencoba memaksakan kedaulatan Yahudi ke Palestina yang masih menjadi wilayah Turki Ottoman.

Baca Juga: Cara Hilangkan Obyek Foto Hanya Lewat Aplikasi Picart di Smartphone

Kelompok ini amat dibenci para Yahudi pendatang baru yang pada umumnya kurang taat menjalankan agamanya.

Mereka dibenci karena memiliki keyakinan bahwa kebebasan bangsa Yahudi hanya bisa dibawa Sang Juru Selamat.

Sebagai sebuah organisasi, Neturei Karta didirikan Rabbi Amram Blau dan Rabbi Aharon Katzenelbogen.

Rabby Blau adalah warga asli Meah Shearim di Jerusalem dan aktif dalam Agudat Israel, sebuah partai politik Yahudi ultra-ortodoks, di masa Mandat Palestina.

Baca Juga: Mengerikannya Elang Darah: Metode Eksekusi Terhadap Musuh-musuh Bangsa Viking yang Dilakukan Sangat Brutal, Membiarkan Korbannya Hidup Sembari Diiris Punggungnya

Namun, pada 1930-an, Agudat Israel mulai mengadopsi banyak kompromi dan mulai mengakomodasi ide-ide gerakan Zionisme.

Hal ini membuat Rabbi Blau gerah dan memutuskan keluar dari partai itu pada 1937 dan bersama Rabbi Katzenelbogen kemudian mendirikan Chevrat HaChayim yang kemudian dikenal sebagai Neturei Karta.

Sebagai sebuah organisasi baru, Neturei Karta tak bebas bergerak bahkan dibenci sesama kelompok Yahudi Ortodoks yang sama-sama menentang Zionisme.

Menurut harian The Guardian, bahkan di antara kalangan Haredi atau lingkaran Yahudi ultra-Ortodoks, Neturei Karta dianggap sebagai cabang yang amat liar.

Baca Juga: Jawab Aliansi Rusia-China, Kini Giliran Amerika dan India yang Sepakat Bekerja Sama, Seperti Ini Tujuan Besar 2 Negara Militer Itu

Seperti sudah disinggung sebelumnya, Neturei Karta tidak mendukung terbentuknya negara Israel dan menganggap mereka yang mendukung keberadaan Israel sama dengan menentang janji Tuhan.

Bahkan, situs resmi Neturei Karta menyebut, anggotanya kerap berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang diwarnai pembakaran bendera Israel di berbagai kota di dunia.

Di antara tokoh-tokoh Neturei Karta yang menentang Israel adalah Moshe Hirsc yang pernah menjadi menteri dalam kabinet Palestina pimpinan Yasser Arafat.

Baca Juga: Bikin Iri, Meski Diserang China Lewat Darat, Laut, dan Udara, Nyatanya Taiwan Berhasil Pegang Rekor 200 Hari Tanpa Kasus Virus Corona, Ternyata Ini Rahasianya

Bahkan setahun setelah Perang Gaza (2008) berakhir, sekelompok anggota Neturei Karta masuk ke Gaza dan bergabung dalam Gaza Freedom March untuk menunjukkan dukungan terhadap warga Palestina di wilayah kekuasaan Hamas itu.

Tak hanya memiliki hubungan dekat dengan Palestina, Neturei Karta juga memiliki kedekatan khusus dengan Iran, musuh bebuyutan Israel.

Pada Oktober 2005, pemimpin Neturei Karta Rabbi Yisroel Dovid Weiss merilis pernyataan yang pada intinga mengkritik kecaman Israel terhadap Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.

Weiss menulis bahwa pernyataan Ahmadinejad yang ingin menghapus Israel dari peta dunia bukan sebuah pernyataan anti-Yahudi.

Baca Juga: Bikin Iri, Meski Diserang China Lewat Darat, Laut, dan Udara, Nyatanya Taiwan Berhasil Pegang Rekor 200 Hari Tanpa Kasus Virus Corona, Ternyata Ini Rahasianya

Weiss berpendapat, Ahmadinejad sebenarnya sedang berusaha untuk menciptakan dunia yang damai dan lebih baik.

Dia bahkan mengulang pernyataan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khomeini yang selalu menekankan penghormatan dan perlindungan umat Yahudi.

Pada Maret 2006, sejumlah anggota Neturei Karta berkunjung ke Iran dan bertemu dengan sejumlah pemimpin Iran.

Dalam pertemuan itu, tak hanya memuji langkah-langkah Ahmadinejad dalam menentang keberadaan Israel, organisasi ini juga menyebut Israel menggunakan isu holocaust untuk kepentingan politik.

Baca Juga: Rencana China Untuk Menggempur Taiwan Dipastikan Hanya Gertakan Saja, Pasalnya Jika Senggol Taiwan Sedikit Saja, Balasan Lebih Kejam Ini Akan Diterima China, Daerah Ini Bisa Jadi Sasaran Empuk Taiwan

"Kami bangsa Yahudi yang nyaris punah akibat holocaust, tidak pernah menggunakan peristiwa itu untuk kepentingan pridabi kami," kata Weiss kala itu.

"Kami menekankan terdapat ratusan ribu warga Yahudi di seluruh dunia yang sepakat dengan langkah kami menentang ideologi Zionisme dan Zionisme tak identik dengan Yahudi, tetapi sekadar agenda politik," ujar Weiss.

"Tuntutan kami bukan sekadar penarikan pasukan ke perbatasan 1967 tetapi juga semua konsekuensinya sehingga negeri itu bisa dikembalikan ke bangsa Israel dan kita bisa hidup bersama," papar Weiss.

Baca Juga: Mulai Dari Harga Wisata yang Terlalu Murah Dan Wacana Ditutup Setahun, Terkuak Penyebab Megaproyek 'Jurassic Park' Tetap Digarap Oleh Pemerintah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sekilas Neturei Karta, Sekte Yahudi Ortodoks Anti-Israel dan Zionisme

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini

Artikel Terkait