Find Us On Social Media :

Bela Mati-matian Penistaan Agama, Prancis Terjebak 'Lingkaran Setan' Sehingga Jadi Incaran Aksi Terorisme Esktrem, Senjata Makan Tuan?

By Mentari DP, Minggu, 1 November 2020 | 11:10 WIB

Menara Eiffel di Paris, Prancis.

 

Intisari-Online.com - Serangkaian serangan aksi terorisme esktrem telah mengguncang Prancis.

Yang terbaru, di sebuah gereja di Nice, menewaskan tiga orang.

Ini terjadi hanya dua minggu setelah seorang guru dipenggal kepalanya di pinggiran kota Paris setelah ia memajang kartun Nabi Muhammad di ruang kelasnya.

Mengapa Prancis menjadi sasaran serangan aksi terorisme selama berulang kali oleh ekstremis brutal?

Baca Juga: Dapat Barang Bukti dari Anak Buah Trump, Putra Joe Biden Diduga Bekerja Sama dengan China dan Ukraina, Semuanya Terkuak dari Hal Ini, 'Semua Itu Asli'

Dilansir dari politico.eu pada Minggu (1/11/2020), Jerman, Inggris, Italia dan bahkan Denmark, tempat kartun kontroversial Muhammad pertama kali diterbitkan. belum melihat kekerasan yang sebanding.

Alasannya sederhana.

Yaitu bentuk sekularisme Prancis yang ekstrem dan aksi penistaan ​​agama yang telah memicu radikalisme di antara minoritas yang terpinggirkan.

Secara khusus, babak kekerasan terbaru ini mengikuti keputusan awal bulan ini oleh surat kabar satir Charlie Hebdo untuk menandai dimulainya persidangan atas serangan pembunuhan di ruang redaksi pada tahun 2015 dengan menerbitkan ulang kartun menghujat Muhammad yang mendorong serangan asli.

Dua hal ini, sekularisme radikal dan radikalisme agama, telah terlibat dalam tarian mematikan sejak saat itu.

Baca Juga: Survei Sebut Menang Telak, Donald Trump Kemungkinan Besar Akan Jadi Presiden AS Lagi, Mahathir Mohamad: Jika Trump Terpilih Lagi, Maka Itu Bisa Jadi Bencana