Find Us On Social Media :

Tepat di Tubir Lenyapnya Tali Kekang Nuklir AS-Rusia, Putin Malah Rayakan Ulang Tahun dengan Luncurkan Rudal Hipersonik, Tempuh Jarak 450 km Kurang dari 5 Menit!

By Maymunah Nasution, Kamis, 8 Oktober 2020 | 17:30 WIB

Detik-detik rudal Tsirkon Rusia diluncurkan

Intisari-online.com - Kemarin Presiden Rusia Vladimir Putin berulang tahun di usia ke-68.

Tidak tanggung-tanggung, militer Rusia pun merayakan ulang tahun pimpinan tertinggi mereka.

Namun perayaan yang dilakukan sedikit lain daripada perayaan ulang tahun Presiden biasanya.

Mengutip nzherald.co.nz, militer Rusia rayakan dengan lakukan peluncuran rudal hipersonik!

Baca Juga: Kebijakan Bergaya Mafia Putin Didukung Trump, Uni Eropa akan Terjebak 'Pemikiran Bodoh' yang Malah Bikin Rusia-China Makin Mesra Jika Sampai Jatuhkan Sanksi Ini

Rudal Tsirkon adalah rudal tersebut.

Disebut-sebut rudal itu memiliki kecepatan 8 kali kecepatan suara (340 m/s).

Itu berarti kecepatan rudal tersebut adalah 2720 meter per detiknya.

Jika dihitung lagi, kecepatan rudal tersebut berarti sebesar 450 km per 4 setengah menit.

Baca Juga: Akan Pamerkan Rudalnya yang Berkilauan, Sebenarnya 'Ada Udang di Balik Batu' dari Parade Militer Korea Utara, Apa Itu?

Rudal Tsirkon diluncurkan dari sebuah kapal di Laut Putih, barat laut Rusia.

Hal itu disampaikan oleh Staff Jenderal, Jenderal Valery Gerasimov.

Canggihnya lagi, rudal itu berhasil capai targetnya di Laut Barents.

Tsirkon atau Zircon, diluncurkan dari kapal Laksamana Goshkov.

Baca Juga: Tak Sudi Dipandang Sebelah Mata, Korut Bakal Pamerkan Senjata yang Lebih Kuat dalam Parade 'Kejutan Oktober'

Keinginan Putin perkuat militer Rusia di Antartika

Putin sangat membanggakan senjata rudal hipersonik yang dimiliki Rusia.

Hal ini sangat berkebalikan dengan status Rusia saat Perang Dingin.

Kala itu, Moskow tertinggal dengan teknologi AS terutama untuk teknologi militer.

Baca Juga: Terkenal Miliki Paras Cantik dan Menawan, Wanita Ini Teryata Jago Bertempur jadi Pengawal Elit Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kerap Jalankan Misi Berbahaya Ini

Putin juga sangat membanggakan tes rudal tersebut.

Bahkan ungkapan kebanggaannya disiarkan di televisi.

"Ini merupakan acara besar tidak hanya untuk militer tapi juga untuk seluruh Rusia, untuk seluruh negara."

Sebelumnya, Putin berargumen jika Rusia harus mengembangkan senjata baru.

Baca Juga: Meski Sudah Diancam AS, Turki Tetap Beli Rudal Kontroversial dari Rusia, Bisa Serang Target Sejauh 400 km hingga Kecepatannya 6 Kali Cahaya

Gunanya untuk merespon perkembangan pertahanan rudal AS yang mengancam keunggulan nuklir Rusia.

Kecepatan rudal Tsirkon disebut Gerasimov lebihi kecepatan rudal Mach 8.

Ia tambahkan jika pengujian rudal seperti ini akan dilanjutkan.

Serta, kapal perang dan kapal selam Rusia akan dilengkapi dengan rudal ini jika pengujiannya telah selesai.

Baca Juga: Mampu Tembus Lapisan Kedua Atmosfer Bumi, Inilah Jet Tempur MiG-31 dari Armada Pasifik Rusia yang Sanggup Lumpuhkan 6 Sasaran Sekaligus, Sampai NATO Beri Julukan Mengerikan

 Rusia dilaporkan telah laksanakan tes peluncuran rudal secara sukses dari kapal perang pertama kali pada Januari.

Namun Gerasimov tidak menyebutkan kapan saja penyelesaian pengujian itu.

Pengujian rudal ini kebetulan sekali dilaksanakan ketika hubungan militer Rusia dan AS dalam kondisi terburuk sejak berakhirnya Perang Dingin.

Baca Juga: Dikira Bakal Compang-camping Pasca Uni Soviet Runtuh, Justru Militer Rusia Jadi Semakin Kuat, Bahkan Punya Lebih Banyak Nuklir Mematikan daripada AS dan Inggris!

Washington tahun lalu menarik diri dari perjanjian senjata nuklir.

Hal itu dianggap Rusia sebagai tindak pelanggaran.

Waktunya juga sudah habis untuk Perjanjian Strategi Pengurangan Senjata Baru.

Perjanjian tersebut merupakan perjanjian senjata nuklir besar terakhir antara kedua negara.

Baca Juga: Ditenteng Asistennya Saat Donald Trump Dibawa ke Rumah Sakit, Tas Misterius Itu Konon Isinya Senjata Rahasia yang Bisa Musnahkan Sebuah Negara, Begini Cara Kerjanya!

Disebut-sebut perjanjian itu akan hangus pada Februari mendatang.

Rusia dan AS telah habiskan berbulan-bulan bernegosiasi memperpanjang perjanjian tersebut.

Sedangkan administrasi Trump bersikeras hanya akan memperbarui perjanjian jika Rusia membuat komitmen tambahan.

Jika perjanjian itu hangus, maka dunia akan hadapi AS dan Rusia sama-sama tidak punya batasan dan larangan untuk kembangkan senjata nuklir.

Baca Juga: Hanya Keluar Saat Situasi Sedang Genting dan Perang Nuklir, 'Pesawat Kiamat' Amerika Ini Mendadak Muncul Tepat Ketika Donald Trump Dinyatakan Positif Covid-19, Mengapa?

Hal tersebut merupakan pertama kalinya dalam hampir separuh abad.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini