Mau Panjang Umur, Coba 10 Tips Hidup Sehat Ini, Salah Satunya Hindari Tren Diet

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kualitas hidup yang kita jalani itu sangat mempengaruhi lama tidaknya kita hidup di dunia ini. Apa rahasianya hidup panjang umur?

Intisari-Online.com – Siapa sih yang tidak ingin hidup panjang umur, agar bisa melihat anak cucu kita hidup bahagia nantinya.

Namun, itu semua bisa terjadi bila kualitas hidup kita dapat terjaga dengan baik.

Nah, kualitas hidup yang kita jalani itu sangat mempengaruhi lama tidaknya kita hidup di dunia ini.

Tidak peduli berapa usia Anda, Anda memiliki kekuatan untuk mengubah banyak variabel yang mempengaruhi berapa lama Anda hidup, dan seberapa aktif Anda di tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga: Mau Panjang Umur? Ikuti Saja Resep Panjang Umur dari Orang Tertua di Dunia Ini

Dr Michael Greger, penulis buku How Not To Die yang terkenal, yang juga menjalankan nutritionfacts.org dan mendirikan American College Of Lifestyle Medicine, mengungkapkan sembilan tips yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan hidup lebih lama dengan menjalani hidup yang lebih sehat dan lebih bahagia.

1. Berhenti merokok

Kita semua tentu tahu betapa buruknya merokok bagi kesehatan, tetapi nyatanya masih ada yang mengabaikan bahayanya.

“Di Inggris, pembunuh nomor satu masih penyakit jantung. Tembakau mengalahkan diet orang Inggris dengan statistik itu, jadi hal nomor satu yang perlu Anda lakukan adalah berhenti merokok,” kata Greger.

Baca Juga: Yuk Lakukan 2 Gerakan Ini di Atas Kasur Setelah Bangun Tidur, Banyak Manfaat Kesehatan yang Akan Anda Dapat, Mau Panjang Umur Kan?

Hasil yang hampir sama pun terjadi di Amerika. Pada rentang waktu 2009-2019, penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor dua.

2. Menurunkan berat badan

Obesitas menempati urutan nomor tiga di Inggris, dan obesitas adalah masalah yang berkembang.

Dalam hal diet, Greger menyarankan untuk mengonsumsi kacang-kacangan setiap hari.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi buah beri, buah-buahan, dan satu set sayuran sehat.

Dan jelas menghindari makanan apapun yang mengandung lemak trans dan daging olahan seperti ham dan hot dog, yang sekarang kita tahu pasti bisa menyebabkan kanker.

“Kita tahu untuk tidak merokok di sekitar anak-anak kita, jadi mengapa mengirim mereka ke sekolah dengan bekal hot dog? Dan yang ketiga adalah soda. Hentikan semua minuman bersoda,” ujar Greger.

3. Kurangi daging merah

Kita mungkin sedang menjalani bulan Veganuary yang sering disalahpahami, tetapi banyak orang menyukai daging merah dan mereka tidak akan atau tidak mau menghentikannya.

Baca Juga: Ini yang Bisa Terjadi pada Tubuh Jika Terlalu Banyak Makan Daging Merah, Salah Satunya Rasa Lelah

Menurut Greger, steak mungkin diketahui bisa menyebabkan kanker, karena itu saya benar-benar mendorong orang untuk menjalankan pola makan nabati.

Greger menyarankan untuk mengganti makanan dengan buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sebagainya.

Makanan yang tumbuh dari tanah adalah pilihan tersehat. Bahkan, bisa memotong empat 'pembunuh' pertama di Inggris.

“Apa yang Anda masukkan ke dalam mulut, apakah itu makanan atau rokok, sangat penting untuk benar-benar Anda pertimbangkan,” ujar Greger.

4. Mempertimbangkan kembali konsumsi ayam

Banyak yang menganggap daging putih seperti ayam sebagai pilihan yang lebih sehat, lebih ramping, tetapi sebenarnya ayam adalah selusin persen lebih banyak lemak daripada seabad yang lalu.

“Saya pikir alasan mengapa ia memiliki reputasi yang baik adalah bahwa jika Anda kembali ke masa seabad yang lalu, ayam masih sangat rendah lemak, tetapi ayam sekarang diketahui memiliki lebih banyak lemak daripada daging sapi,” ujar Greger.

Jadi sebenarnya akan lebih baik mengonsumsi potongan daging sapi daripada ayam.

Itu karena, mereka telah dimanipulasi secara genetik untuk menjadi lebih gemuk dengan tumbuh cepat.

Baca Juga: Meski Banyak Penggemarnya, Ternyata Daging Ayam Disebut Sebagai Penyebab Wabah Penyakit Mematikan, Kok Bisa?

“Itu yang diinginkan konsumen dan itulah yang mereka dapatkan sebagai hasilnya, tetapi itu bukanlah pilihan yang sehat," ujar Greger.

5. Kurangi alkohol

Kita semua tahu mengonsumi alkohol yang terbaik adalah dalam jumlah sedang atau bila memungkinkan untuk tidak mengonsumsinya sama sekali.

Tetapi bagaimana dengan kita yang suka memanjakan diri?

"Jika Anda ingin minum, lebih sedikit lebih baik, tetapi anggur merah akan menjadi yang paling berbahaya dari semua alkohol dan anggur non-alkohol akan lebih baik,” ujarnya.

6. Hindari tren diet

"Keto dan paleo adalah kebalikan dari nabati," Gregor menunjukkan.

Dengan menjalani diet itu, Anda mungkin akan mendapatkan penurunan berat badan yang dramatis.

Hal itu terlihat hebat dan berhasil, tetapi yang tidak disadari orang adalah mereka memperlambat laju kehilangan lemak tubuh.

Baca Juga: Diet Karnivora Murni, Tren Diet Ekstrem yang Sedang 'Viral', Bahayakah?

Namun diet ini tidak berkelanjutan, karena dampak diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Tujuan dari penurunan berat badan, bukanlah untuk masuk dalam peti mati yang lebih kecil, tapi ini tentang kesehatan jangka panjang.

Sekali lagi, satu-satunya diet terbaik adalah yang berpusat di sekitar tanaman.

Pendekatan tradisional untuk menurunkan berat badan adalah kontrol kalori, yang merupakan perbedaan utama dari arah nabati.

Kontrol kalori adalah cara lama, dan dengan cara lama Anda biasanya mendapatkan kembali berat badan idealmu.

Dengan pola makan nabati, Anda dapat makan apapun yang diinginkan, sehingga Anda tidak merasa lapar, dan bisa merasa lebih baik.

Ini akan membuat Anda lebih mungkin untuk tetap melakukannya dan menjaga berat badan.

Karena apa yang Anda makan sangat sehat, Anda bisa makan sebanyak yang Anda inginkan, menjaga makanan tetap lezat, dan tidak menjadi lapar.

Membiarkan diri kelaparan dan membuat makanan menjadi godaan, di situlah masalah akan bermula.

Baca Juga: Boleh Ikut Tren Diet, Tapi Jangan Lama-Lama

7. Naikkan peluang umur panjang

"Latihan moderat sembilan puluh menit sehari akan menjadi pilihan yang sangat baik," Greger menyatakan.

Anda bisa memulainya dengan berolahraga jalan cepat, bila datang ke pusat kebugaran tidak memungkinkan bagimu.

“Dan jumlah berapa pun lebih baik daripada tidak sama sekali. Sembilan puluh menit telah terbukti berulang kali lebih baik daripada durasi latihan lainnya,” ujar Greger.

8. Stres dan kecemasan

Stres dan kegelisahan, tampaknya, adalah masalah yang paling tak bisa dihindari di seluruh dunia, jadi pasti hal itu tidak dapat membantumu berumur panjang.

Tidak peduli seberapa sehat kita di bidang kehidupan kita yang lain. Benarkah begitu?

“Stres memang hal yang menyulitkan yang dihasilkan oleh hormon kortisol kita,” ujar Greger.

Namun Greger membeberkan, bahwa sebuah data dari Perang Dunia Kedua mengungkapkan, ketika Eropa yang diduduki Nazi, melihat Nazi mengambil semua ternak dan memaksa orang untuk hidup di kebun sayur.

Baca Juga: Mau Umur Lebih Panjang? Ini 3 Makanan Utama yang Harus Dimakan untuk Jaga Umur Panjang

Sulit membayangkan situasi yang lebih menegangkan dari itu.

Tetapi saat itu, penyakit jantung justru merosot karena semua orang makan dengan baik, meskipun hidup dalam keadaan yang begitu mengerikan.

Jadi, diet yang sehat mengalahkan stres, tetapi manfaat psikologis dari level stres yang lebih rendah masih sangatlah penting.

9. Perbaiki waktu tidur

Ada banyak bukti yang menunjukkan, mereka yang tidak mendapatkan waktu tidur setidaknya tujuh jam per hari benar-benar menderita.

Manusia yang kurang tidur tentu akan berpengaruh pada produktivitas mereka. Untuk itu, matikan gawaimu dan tidurlah lebih cepat.

10. Diet mengalahkan genetika

Jika Anda memiliki kecenderungan untuk obesitas dalam DNA, jangan mengundurkan diri ke kehidupan yang tidak sehat, karena gen dapat memuat senjata, tetapi diet menarik pemicunya.

“Salah satu contoh paling dramatis dari kekuatan DNA terhadap diet orang Indian Pima di Arizona, yang memiliki tingkat obesitas dan diabetes tertinggi di dunia,” ujar Greger.

Baca Juga: Tak Pernah Lapar, Mutasi Genetika Ini Buat Orang-orang Inggris Kenyang Sepanjang Waktu

Berawal dari bencana kelaparan yang terjadi, karena sungai Gila yang mengairi tempat mereka tinggal mengering.

Orang-orang yang selamat dari bencana itu lantas harus meninggalkan pola makan tradisional mereka, untuk hidup dari program makanan pemerintah dan tingkat penyakit kronis pun meroket.

Gen yang sama tetapi diet yang berbeda, yang mengarah ke hasil yang berbeda.

”Pima yang tinggal di seberang perbatasan Meksiko memertahankan lebih banyak gaya hidup tradisional mereka dan menghasilkan diabetes dan obesitas lima kali lebih rendah,” ujar Greger.

“Berkat diet yang berpusat pada jagung, kacang, dan labu. Sekali lagi, gen yang sama tetapi diet berbeda akan menghasilkan hasil berbeda,” imbuhnya. (Dian Reinis Kumampung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Tips Hidup Sehat demi Panjang Umur"

Baca Juga: Umur 105 Tahun Masih Jadi Dokter, Kakek ini Berikan 6 'Rahasia' Panjang Umurnya, Termasuk Kebiasaan Saat Kita Masih Kecil!

Artikel Terkait