Find Us On Social Media :

Rusiah Sardjono, SH., Menteri Sosial Pemerintahan Soekarno yang Bekerja Sambil Gendong Anaknya

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 22 Oktober 2019 | 09:30 WIB

Rusiah Sardjono, SH, menteri sosial zaman pemerintahan Soekarno.

Intisari-Online.com – Presiden Joko Widodo setelah dilantik kembali menjadi Presiden periode 2019-2024 akan segera mengumumkan jajaran menteri kabinetnya.

Sebelumnya, mari kita mengenal beberapa menteri di zaman pemerintahan Presiden Soekarno yang dikenal sederhana, namun mencurahkan segala pikirannya untuk kemajuan bangsa.

Salah satunya adalah Ibu Rusiah Sardjono, SH, menteri sosial pada zaman pemerintahan Soekarno.

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1964 dengan judul asli Ibu Rusiah Sardjono, S.H., Menteri Sosial.

Baca Juga: Kisah Sutami, Menteri Termiskin Era Soekarno dan Soeharto, Atap Rumahnya Saja Bocor Tak Sanggup Memperbaiki

--

Kesan pertama tamu yang memasuki kamar tunggu Departemen Sosial: semua serba sederhana, tetapi toh rapi dan menarik.

Kecuali seekor harimau (diawetkan) yang berbaring seenaknya mengikuti pembicaraan para tamu, ruangan diliputi oleh suasana tenteram.

Tanpa mengetahui orang sudah dapat menerka, yang ‘memerintah di wilayah ini’ pasti seorang wanita yang mengetahui caranya menciptakan suasana.

Memang disamping Yang Mulia Menteri, Ibu Rusiah toh terutama seorang wanita dan seorang ibu.

Baca Juga: Berharta Rp1,4 Triliun, Nadiem Makarim Tinggalkan Jabatan CEO Gojek dan Memilih Menjadi Menteri, Ternyata Inilah Besaran Gaji Menjadi Menteri

“Memegang dua peranan utama sekaligus kadang-kadang membawa problem-problem tertentu,” beliau membenarkan, “walaupun kedua tugas itu simultan kuperhatikan. Seperti baru-baru ini, anak sakit, rewel, minta gendong, tugas harus diselesaikan.

Jadi terpaksa tangan kiri gendong, tangan kanan menulis pidato sambutan untuk pembukaan Bank Sarinah. Lain contoh lagi.

Kalau ada rapat pada malam hari biasanya tepat waktu anak harus tidur. Nah, dia minta dikeloni dulu.

Biarpun permintaan itu sering tak dapat kupenuhi, betapa sibuk pun saya tak pernah lupa menengok sebentar di tempat tidur.

Baca Juga: Tolak Jabatan Menteri Demi Selesaikan Pendidikan: SK Trimurti Ingin Konsentrasi Kuliah dan Tolak Tawaran Bung Karno Jadi Menteri Sosial