Advertorial

Gubernur Maluku Sempat Nyatakan Perang ke Menteri Susi: 'Sebenarnya Kita Orang Maluku Tidak Benci Kepada Ibu Susi'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Dalam pertemuan dengan utusan Susi, Murad menyampaikan lima poin yang dia harapkan dapat dilaksanakan KKP dan pemerintah pusat.
Dalam pertemuan dengan utusan Susi, Murad menyampaikan lima poin yang dia harapkan dapat dilaksanakan KKP dan pemerintah pusat.

Intisari-Online.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti sebelumnya mengirim utusan untuk menemui Gubernur Maluku Murad Ismail pernyataan perang Murad ke Susi.

Hal itu lantaran Murad kesal dengan kebijakan Susi yang dinilai merugikan Maluku.

Dalam pertemuan dengan utusan Susi, Murad menyampaikan lima poin yang dia harapkan dapat dilaksanakan KKP dan pemerintah pusat.

Murad juga berharap agar apa yang menjadi harapan seluruh masyarakat dan pemerintah Provinsi Maluku dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Pulau Ini Simpan Harta Karun Senilai Rp14 Triliun, Tapi Anda Harus Bertaruh Nyawa Jika Ingin Mengambilnya

Sehingga ke depan kerjasama yang baik antara Pemerintah Maluku dan Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat terjalin.

“Saya minta kepada kalian (wartawan) jangan dibesar-besarkan lagi sesuatu yang telah berlalu. Keluar dari sini semuanya selesai,” kata Murad.

“Sebenarnya kita orang Maluku tidak benci kepada Ibu Susi, terutama saya tidak ada sedikit pun membenci," ujarnya.

Menurutnya, ketegangan yang terjadi antara dia dengan Susi itu lantaran tidak terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik sehingga menyebabkan semuanya bisa terjadi.

Baca Juga: Kisah Para Nelayan yang Ketakutan dan Jatuh Sakit Setelah Mengaku Melihat Pertempuran UFO di Langit

“Semoga apa yang telah dijanjikan oleh Ibu Susi dapat dilaksanakan agar orang Maluku tidak bertanya-tanya lagi. Soalnya semua pertanyaan itu semua tertumpuk ke kepala saya,” ujar Murad.

Gubernur Maluku Murad Ismail pun mengungkapkan bahwa pernyataan perang yang dia lontarkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hanya main-main.

Murad mengatakan, perang sesungghnya hanya terjadi dalam situasi perang seperti saat bangsa Indonesia melawan penjajahan.

Perang hanya dapat ditempuh setelah seluruh opsi telah diambil.

Baca Juga: Tolak Tukar Pemberian Sumbangan dengan Tidur Bersama, Relawan Amal Ini Diserang 'Calon Donatur'

“Perang itu jalan terakhir setelah semuanya diambil, masih ada musyawarah mufakat.

Jadi padahal perang itu perang main-main saja, kita tidak ada pistol.

Kalau bicara di laut kan pasti pistol air bukan pistol betul.

Baca Juga: Beratnya 50 Kg dengan Teriakan Seperti Bayi, Anggota TNI Ini Selamatkan Lumba-lumba yang Menggelepar di Pantai Tulungagung

Kalau dulu saya dankor Brimob baru saya pakai pistol benar,” kata Murad sambil bercanda di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (5/9/2019).

Murad meminta persoalan yang terjadi dengan Susi tidak perlu dibesar-besarkan lagi, karena persoalan tersebut telah selesai.

Baca Juga: Lulus S1 dengan IPK 2,69, Bagus Muljadi Jadi Ilmuwan Kelas Dunia, 'Kalau Saya Menyerah dan Pulang ke Tanah Air Maka Semua Selesai Sudah'

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur Maluku Akui Pernyataan Perang ke Menteri Susi Hanya Main-main"

Artikel Terkait