Untuk mengatasi meluasnya perang, MacArthur lalu mengusulkan untuk menggempur China secara besar-besaran. Tapi strategi MacArthur akan sangat riskan jika gempuran masif itu gagal menghancurkan pasukan China.
Dengan pertimbangan tersebut, usulan MacArthur yang ingin menggempur China secara besar-besaran langsung ditolak.
Namun karena tidak mendapatkan serangan balasan yang memadai posisi pasukan Korut makin di atas angin.
Berkat dukungan ratusan ribu personel pasukan dan persenjataan dari China, pasukan AS dan Korsel makin terdesak ke selatan sehingga Seoul pun jatuh lagi ke tangan pasukan komunis.
Pasukan AS-Korsel kembali melancarkan offensive dan berhasil merebut Seoul untuk kedua kali pada bulan Maret 1951.
Tapi upaya untuk menghalau pasukan China-Korut ke utara ternyata tidak mudah karena kuatnya pertahanan dan persenjataan yang digelar oleh pasukan komunis.
Perang antara pasukan yang berada di wilayah Korsel dan Korut pun menjadi pertempuran berlarut dan melelahkan.
Salah satu kehebatan pasukan China dalam Perang Korea adalah taktik serbuan gelombang manusia yang dilaksanakan secara susul-menyusul.
Serbuan dengan resiko kehilangan banyak pasukan itu hanya bisa dilaksanakan oleh personel paling berani karena mereka tak akan lari mundur kendati harus terus maju sambil melompati mayat rekannya yang gugur.
Pasukan AS dan PBB berusaha keras menahan laju gempuran gelombang manusia itu dengan menembakkan senapan mesin secara masif.
Salah satu serangan berupa gelombang manusia yang dikerahkan secara besar-besaran berlangsung pada bulan April-Mei 1951.
Namun, serangan yang cenderung brutal itu berhasil ditahan oleh pasukan AS-PBB kendati dari kedua belah pihak telah banyak jatuh korban jiwa.
Perang yang kemudian berlangsung di Korea adalah saling merebut bukit dan lagi-lagi merupakan pertempuran statis yang berlarut-larut.
Perang Korea bahkan menjadi perang politis, di mana Blok Barat berusaha mengalahkan Blok Timur dan sebaliknya.
Prinsip menang secara milite di tanah Korea bahkan menjadi tidak penting. PBB yang menyadari bahwa Perang Korea tidak lagi merupakan perang yang murni lalu berusaha keras menggiring kedua pihak yang bertikai ke meja perundingan.
AS yang sudah kehilangan puluhan ribu prajuritnya juga sudah kehilangan akal sehingga opsi untuk menggunakan bom atom pun mulai dicanangkan.
Ancaman penggunaan bom atom akhirnya membawa para pelaku Perang Korea ke meja perundingan PBB.
Perang Korea pun berhasil dihentikan melalui gencatan senjata yang dimulai pada bulan Juli 1953 dan masing-masing pihak yang bertikai harus mundur di belakang kawasan netral, 38th Pararllel.
Namun pertikaian yang berhasil dihentikan dengan gencatan senjata itu tetap saja belum menyelesaikan masalah.
Perang Korea yang telah merenggut nyawa lebih dari dua juta orang bahkan seolah terlupakan (The Forgotten War).
Namun, sejumlah masalah yang kemudian muncul, khususnya program nuklir Korut yang kemudian digunakan untuk mengancam AS, ternyata berpotensi untuk memicu Perang Korea berkobar lagi.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR