Temuan itu benar untuk sebagian besar sumber protein.
Baca Juga: Begini Hancurnya Kehidupan Seorang Anak Saat Orangtuanya Berselingkuh
Yakni mereka yang mengonsumsi protein hewani berisiko 43 persen lebih tinggi untuk didiagnosis gagal jantung.
Sedangkan mereka yang mengonsumsi protein susu, 49 persen lebih tinggi untuk didiagnosis gagal jantung.
Dibanding protein hewani, protein nabati tampaknya kurang berisiko.
Mereka yang mengonsumsi protein nabati memiliki risiko 17 persen lebih tinggi terkena gagal jantung.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation: Heart Failure pada 29 Mei ini adalah penelitian pertama yang melihat hubungan antara diet protein tinggi dan gagal jantung.
"Karena banyak orang tampaknya mengambil manfaat kesehatan dari diet protein tinggi begitu saja, penting untuk memperjelas kemungkinan risikonya juga," kata Jyrki Virtanen dari Universitas Eastern Finland.
Protein tinggi dan kesehatan jantung
Studi baru ini berarti tidak merekomendasikan diet protein tinggi untuk pria.
Baca Juga: (Foto) Ya Ampun, Bersihkan Selokan Sampai Seperti Ini Hanya Digaji Rp138 Ribu!
Bahkan mengungkapkan bahwa diet protein tinggi mungkin berbahaya bagi kesehatan jantung.
Misalnya, diet tinggi lemak jenuh yang mengonsumsi daging dan produk susu berkaitan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga: Turki 'Ngotot' Ingin Serang Israel, Militer AS pun Pontang-Panting Mencegahnya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR