Advertorial

Turki 'Ngotot' Ingin Serang Israel, Militer AS pun Pontang-Panting Mencegahnya

Agustinus Winardi
Agustinus Winardi
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com -Sebagai negara yang sudah lama menjadi sekutu AS di kawasan perbatasan Eropa-Timur Tengah, Turki dalam perkembangan terkini justru mulai berseteru dengan AS.

Pemicu awal perseteruan AS-Turki itu dimulai oleh Presiden Turki Erdogan yang secara terangan-terangan mengajak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Negara Islam (OKI) untuk menggempur Israel dari semua penjuru.

Turki memang sangat marah dan mengecam Israel yang telah menggunakan kekuatan militer secara semena-mena di Jalur Gaza sehingga mengakibatkan puluhan warga Palestina tewas (kompas.com, 31/3/2018).

Sebagai pendukung Israel, AS sendiri telah membuat hubungannya dengan Turki makin memanas terkait penjualan jet tempur berteknologi siluman F-35 Lightning II ke Turki yang tampaknya akan ditunda atau malah dibatalkan.

Baca juga:Iran-Hizbullah Mengutuk, Turki dan Arab Saudi Mendukung Serangan AS ke Suriah

AS memang khawatir, jika Turki sampai memiliki F-35 justru akan digunakan untuk menyerang Israel.

Israel sendiri sudah memiliki sejumlah F-35 dan telah digunakan untuk menyerang sasaran di Lebanon dan Palestina sehingga akibat serangan udara itu, Turki makin geram terhadap Israel.

Sikap Turki yang tampaknya sudah tidak tahan lagi untuk menggempur Israel, suatu sikap yang juga membuat AS makin pontang-panting, adalah dalam waktu dekat Turki akan menerima sistem senjata pertahanan udara S-400 dari Rusia.

Tidak hanya rudal S-400 yang akan dibeli Turki dari Rusia tapi juga sejumlah jet tempur berteknologi siluman Su-57 produksi Rusia yang kemampuannya diperkirakan lebih unggul dibandingkan F-35.

Baca juga:Lewat Taktik Lucu Sekaligus Nekat, Tentara Turki Ini Berhasil Menangi Perang Lawan Inggris

Pasalnya dari segi jarak saja Su-57 bisa terbang hingga jarak lebih 5000 km tanpa mengisi bahan bakar ulang sedangkan F-35 hanya mampu menempuh jarak 1.500 km.

Meski perseteruan antara Turki-AS, lebih mencerminkan rebutan pangsa pasar senjata antara AS-Rusia, perkembangan Turki yang memiliki semangat tinggi untuk mengajak negara-negara Islam, khususnya negara-negara Arab mau bersatu demi menggebuk Israel, telah menimbulkan keguncangan hebat di kawasan Eropa dan Timur Tengah.

Sebab jika Turki sampai menjadi motor penggerak negara-negara Islam untuk menggempur Israel dan menjadi musuh baru AS, otomatis AS juga akan kehilangan pangkalan militer di Incirlik Air Base, Turki sekaligus bemper antara Eropa dan Timur Tengah.

Baca juga:Inilah 5 Fakta Altantuya Shariibuu, Model Mongolia Pacar Gelap Najib Razak yang Tubuhnya Diledakkan

Artikel Terkait