Inggris yang merupakan sekutu utama AS pun tak mau ketinggalan dan melibatkan perusahaan penyedia tentara bayaran, Control Risks serta ArmorGroup.
Tentara bayaran profesional yang dikirimkan oleh perusahaan kelas wahid itu berasal dari satuan-satuan elit yang sudah sangat terkenal dan personelnya berasal dari berbagai negara.
Umumnya baik perusahaan penyedia tentara bayaran dari AS maupun Inggris sama-sama menyediakan tenaga profesional dari mantan pasukan elit.
SDM satuan para personel yang di Irak tampil tanpa seragam tapi menyandang senjata tempur itu antara lain berasal dari satuan elit dunia yang sudah sangat popular.
Di antaranya, US Navy seal, Special Forces, Special Air Service (SAS) , pasukan para, veteran perang Rusia di Chechnya, Kolombia, dan satuan-satuan seram lainnya.
BACA JUGA: Rakyat Irak Ngotot Gulingkan Saddam Hussein, Tapi Takut Dijajah AS
Setiap personel tentara bayaran yang bertugas meskipun tanpa seragam dan berpakaian bebas selalu mengenakan identitas yang tersembunyi di balik rompi atau bajunya.
Identitas itu penting karena jika sewaktu-waktu mereka gugur bisa diketahui jati diri dan dari pihak mana mereka dikirim.
Lalu apa yang sebenarnya dicari oleh para petualang tempur yang datang ke Irak dengan risiko kehilangan nyawa?
Jawabannya sederhana, seperti perusahaan yang mengirimkannya mereka juga sama-sama menginginkan uang dalam jumlah besar.
Mereka bahkan merasa puas karena dalam dunia kacau seperti itulah dirinya merasa berguna sekaligus mendapatkan bayaran besar dalam waktu singkat, minimal 1.500 dollar AS per hari.
Tugas mereka memang bukan sengaja mencari-cari gerilyawan Irak dan bertempur secara frontal.
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR