Nilai kontrak Halliburton dalam setahun bisa mencapai 12,5 milliar dollar AS dan sejumlah tugasnya adalah memadamkan sumur minyak, rekonstruksi, kilang minyak serta mendukung angkatan bersenjata AS yang sedang bertugas di Irak dan Kuwait.
DynCorp yang mengirimkan lebih 1.000 personel untuk menangani masalah keamanan, teknologi komputer, penasihat militer Irak, dan mendukung proses perdamaian di Irak mendapat bayaran 226,865 milliar dollar setahun.
Sedangkan Blackwater kendati penghasilannya tak sebesar DynCorp dan Halliburton, nilai dollar yang diperoleh tetap sangat besar.
Personel yang dikirim ke Irak juga berbeda karena Blackwater hanya mengkhususkan diri untuk para veteran perang dan bertugas secara khusus.
Misalnya melakukan pengawalan VIP, melatih pasukan antiteror Irak, serta tugas yang cenderung menghadapi aksi perlawanan bersenjata.
BACA JUGA: Gawat! Rusia Siap Kirim Jet Tempur Su-35 ke Indonesia Tapi Terancam Dibatalkan Amerika
Oleh karena itu, korban yang jatuh saat bertugas umumnya dimulai dari tenaga kerja Blackwater.
Misalnya saja, dalam sebuah serangan yang merontokkan helikopter tempur AS di Fallujah empat personel yang tewas merupakan anggota Blackwater.
Di kawasan Najaf markas Blackwater pernah digempur ratusan militan Irak dan mereka harus bertahan mati-matian sebelum pasukan koalisi tiba.
Sejumlah anggota Blackwater dan serdadu koalisi tewas karena mereka digempur dengan ratusan peluncur granat.
Tak hanya AS saja yang mengerahkan perusahaan-perusahaan yang menyediakan para tentara bayaran.
BACA JUGA: Begini Cara Mengenali Pangkat Anggota TNI dari Mobil Dinasnya
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR