Intisari-online.com - Proses pembelian sebanyak 11 unit jet tempur Su-35 Indonesia dari Rusia yang sudah disepakati tinggal tahap pengiriman dan sesuai rencana akan dilakukan pada 2018.
Indonesia (TNI AU) perlu memiliki jet tempur berteknologi "setengah siluman" Su-35 untuk menggantikan jet tempur F-5 Tiger yang sudah tidak operasional (grounded).
Sebagai jet tempur generasi 4,5 dan berteknologi "setengah siluman" kemampuan tempur Su-35 bisa melebihi jet tempur F-16 dan F-15 produksi AS.
Selain itu, jet ini juga bisa digunakan untuk melawan jet tempur siluman generasi 5.
Pasalnya Su-35 memiliki radar yang lebih kuat untuk mendeteksi jet tempur generasi 5 dan memiliki teknologi pendeteksi rudal yang berada di bagian ekor pesawat.
Dengan teknologi penjejak rudal dari belakang itu, pilot bisa menghindar atau menembakkan flare pengecoh rudal ketika sedang digempur rudal udara ke udara lawan dari arah belalang.
Pendek kata jika Indonesia (TNI AU) bisa memiliki Su-35, jet-jet tempur multifungsi ini akan menjadi generasi jet tempur paling canggih dan sekaligus bisa diandalkan untuk mengimbangi jet-jet tempur siluman F-35 milik Australia.
Tapi proses pengiriman 11 unit Su-35 ke Indonesia rupanya masih terganjal oleh tekanan AS terhadap Rusia yang cenderung melarang penjualan Su-35 ke Indonesia.
BACA JUGA: S-200, Alat Pertahanan Jadul Suriah yang Sukses Merontokkan Rudal Mahal Tomahawk
Patut diketahui Amerika telah menerapkan embargo ekonomi terhadap Rusia.
Ini sebagai sangsi atas Rusia karena telah menganeksasi (menguasai secara sepihak) wilayah Crimea, Ukraina dan campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden AS (2016) serta keterlibatan militer Rusia di Suriah.
Akibatnya Rusia mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR