Dengan demikian, kebutuhan air bisa terpenuhi dan kehidupan mereka bisa lebih tertata.
Karsih mengatakan, sejak pemberitaan terkait Hernowo muncul di berbagai media massa, bantuan mulai mengalir.
Orang juga silih berganti datang ke sana. Ia mengharapkan, bantuan itu bisa dimanfaatkan dengan bijak oleh keluarga Hernowo.
(Baca juga: Sering Bersepeda Jarak Jauh, Pria Berusia Senja Ini Punya Sistem Kekebalan Tubuh Bak Remaja)
Ia mengharapkan bantuan apapun bagi keluarga ini bisa diutamakan bagi perbaikan fasilitas dan infrastruktur demi perbaikan kualitas hidup.
Contohnya, pembangunan instalasi air bersih. Menyusul kemudian perbaikan rumah hingga pengadaan kendaraan agar Hernowo bisa mengantar Wahyu dengan tidak susah payah.
“Untuk bisa mengemudi motor kan bisa dengan latihan,” katanya.
Hernowo dan Kamilah adalah pasangan lansia yang tidak menyerah menyekolahkan Wahyu, anak semata wayang penderita tunagrahita.
Mereka bahkan tidak absen mengayuh sepeda ontel belasan kilometer demi mengantar Wahyu sekolah di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 di Kecamatan Panjatan.
Keteguhan hati mereka itulah yang membuat Wahyu nyaris tidak pernah membolos. Ketiganya naik di satu sepeda bersama-sama ke sekolah setiap hari.
Kamilah beralasan, Wahyu tidak bisa dibiarkan sendirian di boncengan karena mentalnya yang tertinggal.
Semangat keduanya membuat Wahyu sedikit demi sedikit memiliki kemampuan meski masih tertinggal dibanding anak lain seusianya.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR