Advertorial
Intisari-Online.com – Reuben Wilson (9 tahun) adalah seorang anak dengan gangguan spektrum atau down syndrom.
Bocah cilik dari Chew Magna, Bristol, Inggris, tersebut mengalami trauma.
Betapa tidak, ia terkurung di dalam sebuah bus sekolah selama 6 jam! Pasalnya, baik guru dan supir bus sekolah lupa mengecek isi bus kembali.
Saat sang bocah masih terikat di sabuk pengaman di dalam bus, supir bus pergi istirahat dan makan siang.
(Baca juga: Kisah Windi, Anak 'Bodoh' yang Bisa Menggambar dengan Sangat Indah. Karena Kecerdasan Bukan Hanya Soal IQ!)
Keberadaannya baru diketahui ketika supir bus kembali dan bersiap untuk mengantar para murid pulang sekolah.
Ibunya Sharon (45 tahun), seorang lektor, mengatakan, putranya tidak dapat berbicara. Ia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat.
Sejak peristiwa yang terjadi pada sebelum Natal 2017 lalu itu menyisahkan trauma pada anaknya. Kini ia jadi takut bila akan naik bus.
“Malam setelah peristiwa itu Reuben mengatakan dalam bahasa isyrat, 'Bus, lama menunggu, Reuben sedih, Mama,'. Ditinggalkan selama berjam-jam di dalam bus membuatnya tidak bisa tidur,” cerita Sharon.
Ia menambahkan, sejak insiden itu putranya jadi benar-benar mengkeret. Ia merasa marah dan kecewa.
Ia bilang, dirinya tidak paham bagaimana ia bisa tertinggal duduk di dalam bus begitu lama. Mengapa tidak ada seorang pun yang mengecek ke dalam bus.
Dilansir dari situs MailOnline, Rabu (31/1/2018), Sharon mengantarkan anaknya masuk ke bus sekolah pada pukul 7.45 pagi seperti biasanya.
Reuben bersekolah di sebuah sekolah bagi anak berkebutuhan khusus Fosse Way di Bristol yang cukup jauh dari rumahnya.
(Baca juga: Dibuat oleh Pelukis yang Sedang Depresi, 10 Lukisan Gelap nan Misterius Ini Benar-benar Menyeramkan)
Anak berkebutuhan khusus itu menggunakan bus kali pertama ke sekolah sekitar 8 bulan lalu. Saat itu sang ibu begitu cemas akan putranya.
Ia menganggap putranya adalah anak yang menyenangkan dan bisa dipercaya. Ia tidak dapat berbicara dan hanya menggunakan gerakan Makaton dan isyarat.
Setelah beberapa minggu barulah Sharon merasa santai melepas putranya pergi ke sekolah dengan bus. Saat itu tidak pernah ada masalah apapun.
Hingga suatu hari saat ia sedang bekerja, ia mendapat pesan singkat dari sekolah yang mengatakan Reuben tidak sekolah hari itu.
Awalnya ia tidak khawatir karena hari sebelumnya ia tidak sekolah. Jadi ia berpikir itu ada hubungannya.
Ia baru kaget ketika pukul 2.30 sore ia ditelepon oleh sekolah bahwa Reuben telah ditemukan oleh supir bus masih duduk di kursi di dalam bus sekolah.
"Aku syok, supir bus pergi untuk makan siang, memarkir bus, dan meninggalkan Reuben di dalamnya sementara ia makan. Ia baru tahu ketika kembali ke bus untuk mengantar anak-anak pulang sekolah,” cerita Sharon.
Ia langsung meninggalkan pekerjaannya dan menjemput Reuben. Ketika ia melihatnya, Reuben hanya ingin dipeluk dan itu sangat menekan dirinya.
Sharon hanya bisa menangis. Sementara pihak sekolah dan semua orang menyatakan permohonan maaf.
Meskipun demikian Sharon masih tidak paham mengapa tidak seorangpun yang mengecek ke dalam bus.
Mengapa supir bus juga tidak mengecek isi bus sebelum meninggalkannya untuk makan siang.
Itu sebabnya, Sharon ingin dewan sekolah untuk melihat kembali kebijakan mereka agar peristiwa ini tidak terulang kembali.
Dilaporkan, pihak Bath & North East Somerset Council menyatakan tengah menginvestigasi insiden ini dengan didampingi Kepolisian Avon dan Somerset.
Mereka mengatakan insiden ini pastinya mengerikan bagi anak dan keluarganya.
Itu sebabnya mereka akan menyelidiki untuk memastikan mengapa peristiwa itu terjadi dan berharap hal tersebut tidak akan terulang di kemudian hari.
(Baca juga: Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak)