Intisari-Online.com- Tidak ada standar atau syarat menjadi seorang model. Jika ia bisa tampil menawan di depan kamera atau di atas panggung, maka siapapun bisa menjadi model. Termasuk penderita down syndrome.
Dilansir dari metro.co.uk, Katie Maede sebelumnya adalah seorang atlet olimpiade khusus. Namun kini, ia bekerja sebagai model.
(Baca juga:Sempat Dicibir Orang-orang, Pasangan Sindrom Down Itu Kini Merayakan 22 Tahun Pernikahan Mereka)
Katie menjadi model pertama dengan down syndrome yang membawa kampanye kecantikan. Tujuannya untuk memastikan semua orang merasa cantik.
Katie ingin membuktikan bahwa “kecantikan itu milik semua orang”. Termasuk mereka ada ada di dalam industri kecantikan dan mode.
Tumbuh di Des Miones, Iowa, Katie menyukai memakai berbagai jenis pakaian dan bermain dengan lipstik. Ia selalu memimpikan menjadi seorang model.
Namun ia harus berjuang melawan kesehatannya. Saat masih anak-anak, ia menjalani dua operasi jantung terbuka.
Tidak hanya itu, Katie kecil juga mendapat intimidasi dari teman-teman sekolahnya.
“Terlahir dengan down syndrome membuat anak-anak lain mengolok-olok saya. Saya tidak pernah diterima karena katanya saya “tidak normal”,” ucap Katie.
“Kebanyakan anak seperti saya tidak memiliki kesempatan menjadi bagian dari acara sekolah. Sebab, kami diberi label “anak terbelakang”.”
Namun Katie menunjukkan bahwa itu salah. Ia berkompetisi dan berhasil menjadi atlet di Olimpiade khusus di beberapa cabang olahraga dari bola basket sampai senam.
(Baca juga:Pidato Michele Obama: Hanya Lelaki Sejati yang Membuat Istri Merasa Cantik)
Pada 2016, Katie mendapat kontrak menjadi model dengan Beauty & Pin-up, sebuah salon kecantikan internasional.
Sekarang, di usianya yang menginjak 33 tahun, Katie sangat antusias mendorong orang lain, terlebih mereka yang memiliki cacat atau tidak, untuk menganggap diri mereka layak mendapat tempat di dunia, termasuk di dunia mode dan kecantikan.