Kota itu macam kota besar Eropa dengan bulevar, taman indah, pusat pertokoan, teater, gedung konser, dan kafe yang nyaman.
Bicarakan Argentina, pasti bicarakan juga dansa Tango.
Tarian yang katanya dansa budak yang gembira saat pembebasan, berkembang menjadi tarian berkelas dengan iringan lirik dan musik yang melankolis, sensual, agresif erotik.
Pengalaman saat duduk di taman San Telmo, sungguh nikmat sambil meneguk segelas anggur dan menyaksikan tarian eksotik itu.
Orang berkeliling di pojok taman, ikut bernyanyi dengan diiringi musik, sambil memberi semangat kepada penari.
Semuanya serba spontan. Penari pria mengenakan topi dan sepatu laken berkilap, khas setelan aksi orang Guapo.
Selain. itu ada lagi tempat yang menarik di Buenos Aires, Plaza de Mayo, yang penuh bunga dan pohon palem dengan gedung kolonial yang dulu menjadi jantung kota.
Tempat itu makin terkenal ke seluruh dunia, karena adanya aksi kaum ibu yang menuntut putra mereka yang hilang, saat kekuasaan rezim militer pada tahun 1977.
Di istana kepresidenan Casa Rosa, konon dari atas balkon istana itu, Eva Peron pernah berpidato di hadapan rakyatnya.
Jasad wanita penuh kharisma itu baru kembali ke Argentina, setelah berkelana ke Jerman dan Italia selama 16 tahun.
Kuburannya di tempat pemakaman Recoleta, sampai digali sedalam 9 m untuk menghindari penculikan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR