Intisari-Online.com -Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina kembali naik ke permukaan seiring tayangnya film dengan judul serupa.
Kasus Vina Cirebon pun kembali jadi perhatian publik.
Dalam kasus itu, Vina bersama pacarnya, Eki, harus meregang nyawa di tangah sekelompok geng motor.
Tak hanya dibunuh, Vina juga diperkosa.
Salah satu fakta yang perlu publik ketahui, ayah Eki, atau Muhammad Rizky Rudiana, ternyata seorang polisi.
Namanya Iptu Rudiana.
Saat kasus terjadi, Rudiana adalah Kapolsek Kapetakan Polres Cirebon Kota.
Meskipun ayah Eki adalah seorang polisi, tapi kenapa ada pelaku yang tak bisa ditangkap?
Soal kejadian itu, baru-baru ini Iptu Rudiana angkat bicara, lewat video berdurasi 1,59 detik di akun IG pribadinya.
“Saya adalah orang tua kandung dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eki,” ucapnya.
Dia memintamasyarakat agar tidak membuat pernyataan-pernyataan yang menyakiti keluarga.
"Saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia, agar jangan membuat kami lebih sakit," katanya.
"Eki adalah anak kandung kami, yang mana menjadi korban daripada kelompok-kelompok yang kejam."
Menurutnya, selama ini dia tidak diam.
Rudi bersama dengan pihak reserse kriminal terus berupaya untuk menangkap tiga pelaku yang masih buron.
"Saya tidak diam, saya terus berupaya dan bekerja sama dengan Reskrim. Terbukti, beberapa kami amankan dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan," kata Rudi.
Dia juga meminta agar masyarakat tidak membuat asumsi-asumsi yang justru akan membuat perasaannya menjadi lebih sakit.
"Sekali lagi saya mohon doa, mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap dan sekali lagi kepada seluruh warga negara Indonesia, agar jangan berasumsi atau memberikan statement yang mungkin lebih membuat kami sakit," ujarnya.
"Kami cukup yang mengalami. Selama delapan tahun saya berupaya untuk sabar. Saya mohon agar seluruh Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan juga para pelakunya bisa segera terungkap," kata Rudi dengan suara terisak.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan, penangkapan tiga pelaku yang masih buron terkendala identitas asli para pelaku.
Menurutnya, sejak 2016, saksi yang diperiksa polisi tidak mengetahui identitas asli tiga buron ini.
Termasuk delapan orang rekan pelaku yang telah ditangkap dan divonis penjara.
Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News