Advertorial
Intisari-Online.com -Kapal perang Armada de la Repulica Argentina (ARA) General Belgrano merupakan kapal perang Argentina yang pada masa lalunya pernah memperkuat AL AS (US Navy) di Pearl Harbour (1941).
Kapal ini sesungguhnya cukup bersejarah karena selain telah berjasa bagi US Navy, ia juga merupakan salah satu kapal perang yang lolos dari pengeboman pesawat Jepang saat Pearl Harbour diserbu.
Tahun 1951, karena sudah dipensiunkan oleh US Navy, kapal perang yang nama aslinya USS Phoenix itu dijual ke Argetina seharga 7,8 juta dolar.
Setelah resmi menjadi kapal perang AL Argentina, tahun 1955, presiden Argentina, Juan Peron, memberinya nama General Belgrano, seorang tokoh pejuang kemerdekaan Argentina.
Ketika pada tahun 1982 perang Falkland berkobar, hampir semua armada laut Argentina cenderung menghindari konfrontasi laut dengan Inggris karena merasa inferior.
Namun, pada bulan April 1982, General Belgrano yang dikawal 2 destroyer, Piedra Buena dan Boucard, turun ke laut lepas untuk melakukan patroli rutin.
Sehari setelah menjalankan patroli rutin itu, kapal selam Inggris bertenaga nuklir, HMS Congueror, berhasil mendeteksi mereka.
HMS Congueror lalu bergegas memburu dan bersiap melakukan serangan menggunakan torpedo.
Kendati kapal-kapal Argentina itu berada sekitar 370 km dari lepas pantai atau melewati batas Total Exclusion Zone, komando tertinggi AL dan pemerintah Inggris mengizinkan segera dilakukan serangan.
Begitu perintah diterima, HMS Congueror sontak menembakkan 3 torpedo Torpex yang masing berbobot 363 kg kea rah General Belgrano.
Dua torpedo berhasil menghantam General Belgrano sedangkan satu torpedo lainnya meleset.
Ledakan seperti gunung api meletus tampak mengguncang General Belgrano dan dalam tempo 20 menit, kapal yang berjasa pada PDII itu mulai teggelam.
Dua destroyer yang mengawal Belgrano rupanya belum mengetahui jika rekannya mulai karam oleh karena itu mereka juga tidak melakukan aksi pertolongan.
Maklum saat itu cuaca sangat buruk.
Korban tewas General Belgrano sebanyak 323 orang dan 770 pelaut lainnya berhasil diselamatkan tim SAR Argentina serta Chile.
Pasca Perang Falkland, tragedi tenggelamnya General Belgrano tetap menimbulkan kontroversi karena kasus penembakkan itu terjadi diluar zone eksklusif atau berada di kawasan netral non perang.
Tapi parlemen Inggris tetap bersikeras membenarkan penenggelaman General Belgrano karena konvoi kapal-kapal Argentina itu dianggap sedang menuju ke posisi kapal perang Inggris.
Secara politik Parlemen Inggris memang harus membenarkan tindakan tegas HMS Congoeror karena aksi itu akan memberikan kemenangan politik bagi Inggris.
Sikap pemerintah Inggris itu membuat kontroversi penenggelaman Belgrano makin menjadi-jadi dan rakyat Argentina tetap tidak mau terima.
Hingga tahun 1994, rakyat argentina tetap menuntut ganti rugi dan menganggap serangan HMS Congueror illegal.
Tapi Inggris bersikeras bahwa tenggelamnya General Belgrano adalah akibat perang.
Merskipun demikian mantan para awak kapal selam Inggris dan General Belgrano yang selamat, pernah mengadakan reuni dan menyatakan bahwa peperangan antara Inggris-Argentina adalah sia-sia serta seharusnya tidak terjadi.
Para awak kapal selam HMS Congueror sebenarnya merasa menyesal atas serangan yang telah dilakukan.
Serangan torpedo dari kapal selam di era peperangan moderen seharusnya tidak terjadi karena akibatnya akan sangat mengerikan.
Di dalam peperangan moderen kapal selam memang sengaja dihadirkan sebagai alutsita penggertak (detterent) dan sebisa mungkin tidak melakukan serangan.
Pasalnya sebuah kapal induk pun bisa dihancurkan oleh torpedo yang diluncurkan dari kapal selam.