Advertorial
Intisari-Online.com -Gedung menara kembar World Trade Center (WTC) New York yang hancur akibat diserang teroris pada 11 September 2001 ternyata masih bisa didaur ulang.
Bahan yang didaur ulang adalah besi baja sebanyak 24 ton yang kemudian dijadikan bahan untuk memproduksi kapal perang.
(Baca juga:Nahas! Diandalkan untuk Cegat Rudal Nuklir Korut, Kapal Perang AS Malah Tabrakan di Selat Malaka)
Keputusan untuk memanfaatkan besi baja bekas tiang pancang WTC agar dibikin kapal perang diinstruksikan langsung oleh Gubernur New York tahun 2001 George E Pataki.
Pihak Angkatan Laut AS (US Navy) ternyata menyetujui keinginan Gubernur Pataki dan besi-besi baja dari reruntuhan WTC pun dikapalkan ke New Orleans untuk digarap menjadi kapal perang.
Jika sudah berujud kapal perang siap tempur, kapal perang yang dinamai USS New York itu akan ditugakan untuk memerangi aksi terorisme sekaligus melancarkan serangan balas dendam.
Perlu waktu sekitar tujuh tahun untuk membangun kapal perang USS New York yang dalam proses produksinya ditangani oleh industri kapal perang Northrop Grumman Ship System.
Ketika pada Maret 2008, USS New York akhirnya siap operasional para keluarga yang menjadi korban terorisme di WTC New York pun diundang dalam acara peluncuran.
Khususnya kepolisian dan petugas pemadam kebakaran New York, yang puluhan personelnya telah menjadi korban aksi terorisme di WTC.
Sewaktu USS New York meluncur ke laut lepas demi mendukung operasi militer AS yang sedang gigih memerangangi terorisme global, semua yang hadir dalam acara pelepasan USS New York serentak memberikan salut dan ucapan selamat bertempur.
(Baca juga:Ditengah Heboh Nuklir Korea Utara, India Malah Membangun Kapal Induk Tenaga Nuklir)
Kapal perang USS New York dioperasikan oleh 360 kru dan bisa mengangkut 700 pasukan marinir bersenjata lengkap.
Salah satu tugas tempur USS New York adalah mendukung operasi mliter AS di Benghazi, Libia, dan melaksanakan operasi kemanusiaan terhadap para korban badai Irma di Florida bulan September 2017.