Pukul 21.00 keadaan betul-betul gelap. Untunglah kami melihat titik sinar mercu suar yang membimbing kami ke Hotel Hosteria Punta Delgada.
Hotel itu berada di puncak batu karang di ujung tenggara semenanjung.
Cuaca berubah sama sekali. Suhu dingin dan angin kencang sampsi menghajar pintu mobil kami.
Cuaca Patagonia memang mengerikan. Namun di hotel kami dimanjakan dengan makan malam yang lezat.
Tetapi esok paginya, matahari bersinar cerah. Kami dapat melihat pemandangan indah ke koloni singa laut besar di pantai.
Bahkan kami bisa turun berbaur dengan binatang itu.
Pantainya memang berkarang. Namun di beberapa cekungan dengan air biru tua, tampak beberapa ekor singa laut berenang sambil mencari makan.
Kalau sudah kenyang, mereka tertatih-tatih menuju jalur pasir lebar untuk berjemur sinar matahari.
Kami bisa jalan-jalan di antara binatang itu dan membuat foto dengan tenang. Tetapi rasa waswas ada juga.
Singa laut bisa melahap gurita atau pinguin. Jadi, ada baiknya menjauh dari rahangnya yang kuat.
Namun rupanya mereka hanya memperhatikan sesamanya, sambil sesekali bertengkar. Hanya kalau merasa terganggu karena kami terlalu dekat, mereka berteriak sambil membuka moncongnya lebar-lebar.
Sore hari perjalanan diteruskan ke arah utara semenanjung, ke Caleta Valdes dan Punta Norte, tempat pengembangbiakan singa laut dan gajah laut.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR