Mereka menuju sebuah tempat yang selama ini diawasi terus oleh Mossad dan bisa dipastikan sejumlah anggota Black September tinggal di situ.
Berdasar info intelijen yang diberikan Mossad begitu turun dari mobil transport pasukan komando Israel segera membentuk formasi serbuan.
Sasaran pertama adalah gedung berlantai tujuh tempat tinggal para pentolan anggota PFLP dan sasaran kedua berupa bangunan berlantai empat tempat kediaman pentolan penting Black September seperti Mohammed Yussuf El Najjar, Kamal Nasser, dan Kemal Adwan.
Gerakan pasukan komando yang sangat terlatih dan agresif bukan merupakan tandingan para penjaga pintu gerbang yang sedang duduk terkantuk-kantuk.
Sebelum mereka bisa mengaktifkan senjatanya, peluru senapan mesin pasukan komando Israel telah menuntaskan hidupnya.
Sambil melompati mayat para penjaga pasukan komando segera menuju sasaran tempat anggota Black September tinggal.
Sedangkan sejumlah pasukan komando lainnya mengambil posisi bersiaga di serambi dan siap menyambut serangan lawan yang datang dari luar.
Ketiga pentolan Black September ternyata berada di kamarnya masing-masing.
Kamal Nasser yang tinggal di lantai tiga sedang asyik makan saat berondongan peluru senapan serbu menembusi pintu dan kemudian menghajar badannya.
Pria lulusan Faklutas Ilmu Sosial Politik Universitas Beirut yang kerap menjadi juru bicara PLO itu pun roboh berimbah darah.
Sasaran berikutnya, Kemal Adwan yang sedang duduk menghadap meja tulis merupakan tokoh PLO yang selalu siaga.
Sepucuk senapan serbu AK-47 selalu berada di sampingnya dan mudah dijangkau.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR