Ketika pasukan komando Israel menyerbu sambil mendobrak pintu, Adwan sempat meraih senjata dan siap menembak.
Tapi peluru-peluru yang ditembakkan pasukan komando terlebih dahulu menghantam tubuhnya.
Pria yang merupakan kepala operasi sabotase di wilayah-wilayah yang masih diduduki oleh pasukan Israel itu pun tewas.
Sasaran ketiga adalah Yusuf El Najjar yang juga dikenal sebagai Abu Yusuf dan merupakan ketua Black September dalam organisasi Al Fatah sekaligus merupakan tokoh nomor tiga di PLO.
Karena tinggal bersama keluarganya, pasukan komando terlebih dahulu menembak kunci pintu apartemen dan membidik Najjar yang masih berdiri terpaku.
Ketika terjangan peluru senapan mesin dan pistol menghantam tubuhnya, ia langsung roboh tewas.
Istrinya yang ada di ruangan sebenarnya bermaksud menghadang tapi tak ada kompromi bagi pasukan komando yang didoktrin menghabisi sasaran bukannya untuk mengasihi.
Istri Najjar pun tewas dan roboh di atas tubuh suaminya. Tapi tembakan gencar yang meletus di dalam gedung segera mengundang perhatian tentara PLO yang berada di jalanan.
Mereka bergerak menuju gedung sambil melepaskan tembakan serampangan.
Gerakan pasukan PLO menuju gedung terhenti ketika pasukan komando Israel yang berada di serambi dan dalam posisi terlindung melancarkan tembakan terarah.
Sewaktu tembak-menembak sengit sedang berlangsung agen Mossad segera menelepon kepala polisi Lebanon dan memberi tahu orang-orang Palestina sedang saling tembak.
Sadar bahwa untuk melerai tembak-menembak itu merupakan tindakan sia-sia, kepala polisi Lebanon langsung menarik anak buahnya untuk tidak turun ke jalan.
Dalam kondisi seperti itu pasukan komando Israel pun makin leluasa bergerak.
Sejumlah pasukan komando segera memasang peledak di dalam gedung sementara agen Mossad yang terlibat dalam serbuan sibuk mengangkut dokumen yang berada di kamar tiga anggota Black September yang sudah tewas tergeletak.
Sementara itu di gedung lainnya pasukan komando yang menyerbu untuk membunuh siapa saja anggota PLO yang ditemui terlibat pertempuran sengit.
Mungkin karena kurang pengalaman tempur di dalam gedung, pasukan PLO yang berada di lantai atas turun ke bawah untuk membantu teman-temannya menggunakan lift.
Tapi begitu pintu lift terbuka mereka langsung disergap pasukan komando tanpa bisa memberikan balasan.
Dengan cepat dan diam mayat-mayat disingkirkan dari lift disusul masuknya pasukan komando dalam posisi siap menembak.
Begitu lift sampai di atas dan terbuka, pasukan PLO yang sedang menunggu belum sempat menyadari kekeliruannya ketika peluru senapan mesin pasukan komando menhujani tubuhnya.
Setelah operasi pembersihan dan pemasangan bahan peledak di semua gedung selesai pasukan komando terus bergerak untuk menghancurkan gudang logistik Black September.
Selama dalam perjalanan bom yang dipasang pun meledak merobohkan gedung dan menimpulkan kepanikan yang belum ketahuan ujung pangkalnya.
Untuk menghancurkan gudang logistik, pasukan komando sempat menghadapi perlawanan tapi karena personel penjaga logistik hanya sedikit mereka segera bisa dilumpuhkan.
Meledaknya gedung PLO dan gudang senjata Black September jelas mengundang tanda tanya bagi polisi Lebanon.
Tapi ketika kepala polisi Lebanon mulai berpikir untuk bertindak agen Mossad kembali menelepon bahwa militer Lebanon akan segera mengirim helikopter untuk meredam kekacauan.
Ketika Mossad menelepon kepala polisi Lebanon tentang pengiriman helikopter, pada saat yang sama agen Mossad lainnya juga mengontak helikopter yang selama ini mendarat di tempat tersembunyi di pantai Beirut untuk datang.
Tugas helikopter itu antara lain untuk mengangkut pasukan komando yang gugur atau terluka serta dokumen yang berhasil disita.
Penerbangan heli Israel di atas Lebanon pun berlangsung tanpa dicurigai dan sukses mengangkut pasukan yang terluka serta dokumen-dokumen penting milik PLO/Black September.
Sementara pasukan komando lainnya dan agen Mossad segera masuk ke mobil menuju pantai Beirut dan kemudian berenang menuju kapal transpor Israel yang sudah menunggu.
Polisi Beirut yang kemudian tiba di pantai hanya menemukan mobil-mobil kosong dengan kunci kontak masih menempel.
Serbuan pasukan komando Israel terbilang sukses, lebih dari 100 gerilyawan PLO tewas, tiga pentolan Black September berhasil dibunuh, dan sejumlah dokumen penting berhasil disita.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR