Lalu Dede bercerita bagaimana dulu ia kali pertama ikut tarekat. la ingin rnenemukan kedamaian dari agama yang dipeluknya, Islam.
la ingin merasakan spiritualitas dengan cara sederhana yang bisa dilakukan. Tapi baginya, agama dirasakan sebagai ideologi yang garang dan keras.
"Padahal Islam itu sebenarnya 'kan lembut," katanya.
Satu kali ia menemukan situs Rabbani Sufi Institute di internet (rabbanisufi.blogspot.com).
la kemudian berkenalan dengan Arief, pengelola situs. Setelah sempat mengobrol, ia merasa tertarik untuk ikut zikir. "Pertama kali datang, ya saya datang gitu aja," katanya.
Ia mengaku tak pernah punya tradisi ikut zikir bersama sebelumnya. Juga tak punya banyak pengetahuan agama, kecuali yang didapat dari sekolah.
Begitu ikut zikir, Dede seperti menemukan komunitasnya. Banyak peserta zikir yang gayanya seperti dia. Rambut gondrong, pakaian santai, bebas.
Sejak itu ia kemudian rutin datang ke zawiyah, yang memang terbuka 24 jam bagi siapapun. Di situ kegiatan sohbet (ceramah, pengajian) yang diadakan setiap hari, mulai diikutinya.
Bahan pengajian berupa ceramah atau tulisan mursyid tarekat yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Topik ceramah, misalnya, bagaimana cara melawan ego, mengendalikan nafsu, mendekatkan diri kepada Tuhan, dsb.
Kadang materinya dari buku, kadang dari video. Semua topiknya tentang cinta. Cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR