Intisari-Online.com - Beberapa tahun terakhir, penelitian telah menunjukkan secara yakin adanya efek positif pada prakterk meditasi dan kesadaran terhadap otak serta tubuh. Studi kolaborasi antara profesor di Columbia University dan New York State Psychiatric Institute, melaporkan ada efek mengejutkan dari spiritualitas di otak.
Studi ini menemukan bahwa orang-orang yang menyatakan bahwa orang yang menganggap spiritualitas itu penting, memiliki korteks serebal yang lebih tebal secara signifikan, yaitu bagian dari otak yang memiliki jaringan saraf sangat aktif dan bertanggung jawab untuk persepsi sensorik, bahasa, dan pengolahan emosi daripada mereka yang tidak.
Salah sati penulis utama dalam penelitian, Myrna Weissman, mengatakan bahwa keyakinan dan suasana hati seseorang tercermin dalam otak dan melalui teknik pencitraan baru, orang dapat mulai melihat hal ini. Otak adalah organ yang luar biasa karena tak hanya mengontrol, namun juga mengendalikan suasana hati manusia.
Penelitian ini menggunakan scan otak MRI untuk mengukur ketebalan korteks dari 103 orang dewasa, yang berusia 18-54 tahun, yang kemudian diminta untuk menilai pentingnya spiritualitas dalam kehidupan mereka. Peserta yang menempatkan penekanan pada kualitas ini memiliki korteks serebal yang tebal daripada mereka yang tidak. Dan, mereka yang tidak ternyata ditemukan lebih rentan terhadap depresi.
Bidang ilmu saraf berkembang pesat, dimana ditemukan dalam waktu singkat bahwa otak sebenarnya merupakan organ yang sangat dinamis, yang merespon pola mental kita dan kebiasaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan ini, jelas bahwa pikira kita sangat penting dalam kesehatan secara keseluruhan untuk menerapkan praktik spiritual, seperti meditasi dan kesadaran penuh.(consciouslifestylemag.com)