Kapten berikutnya yang ketiga tidak pernah berlayar karena segera mengundurkan diri setelah pimpinan memecat hampir sepertiga awak kapal.
Di bawah pimpinan kapten keempat, kapal itu hanya berlayar dengan 100 penumpang, meski terdapat lebih dari 300 imigran yang mau ikut dalam perjalanan itu.
Faktanya, Great Eastern tidak pernah membawa para imigran menyeberangi samudera Atlantik, meski dalam hal itu kapal Great Eastern mampu mengalahkan seluruh pesaing dan memperoleh keuntungan besar.
Pemiliknya hanya berkonsentrasi pada penumpang kelas satu selama sembilan tahun sebelum akomodasi kelas dua dan kelas tiga dikerjakan.
Sayangnya, kapal itu tidak pernah mendapatkan pujian dari para penumpang kelas utama itu.
Keuntungan juga berkurang karena kapal itu tidak diperlengkapi dengan pemanas untuk menyeberangi samudera Atlantik dalam musim dingin.
Pada bulan September 1861, kapal Great Eastern terserang angin topan yang kemungkinan besar sudah menenggelamkan kapal lainnya.
Kedua sisinya robek dan seluruh sekoci pengamannya terlepas. Kemudi kapal patah dan kapal pun tidak bisa dikendalikan. Biaya reparasi mencapai 60.000 poundsterling.
Tahun berikutnya di Long Island Sound, kapal itu menabrak sebuah batu karang yang tidak ditandai di peta.
Lambung kapal robek sepanjang 83 kaki dan selebar 9 kaki. Kali ini beaya reparasi mencapai 70.000 poundsterling.
Tahun 1864, kapal sial itu kemudian dilelang dan menghasilkan sebesar 25.000 poundsterling untuk memulai karier barunya sebagai kapal pemasang kabel laut.
Malapetaka masih tetap menghantui.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR