Selama 18 jam kapal itu menghantam ombak sementara banyak kapal di dekatnya akhirnya karam, yang menunjukkan betapa hebatnya kapal itu dirancang.
Namun, ruang utama yang baru saja direnovasi kembali hancur.
Tiga bulan kemudian sang kapten dan seorang anak berusia sembilan tahun putra dari kepala keuangan kapal tenggelam karena terkejut mendengar teriakan keras.
Tak ada yang lebih menentukan karakter sebuah kapal daripada kematian sang kapten selama atau sebelum pelayaran perdananya.
Ketika berita itu mencapai London, pemimpin perusahaan pengelola kapal Great Eastern itupun kemudian mengundurkan diri.
Dewan pimpinan berikutnya menetapkan tanggal berlayar pada tanggal 9 Juni 1860, namun saat itu tiba dan berlalu begitu saja.
Sebagian besar dari 300 penumpang yang membayar tiket sudah lelah menunggu dan kemudian berlayar dengan salah satu kapal lain milik Sir Samuel Cunard yang lebih bisa diandalkan.
Ketika Great Eastern akhirnya meninggalkan Southampton pada tanggal 16 Juni hanya 35 penumpang berada di kapal itu.
Kapten yang baru itu memimpin awak kapal yang berjumlah 418 orang dan belum pernah menyeberangi samudera Atlantik.
Selama perjalanan 12 hari itu bahan bakar murah yang dipakai sebagai penghematan telah merusak lapisan cerobong dan membuat ruang makan utama begitu panas sehingga para penumpang menolak duduk di sana.
Selain itu, tidak ada yang istimewa dalam perjalanan itu. Akhirnya kapal besar itu pun tiba dan memperoleh sambutan hangat di New York.
Namun, para penonton bersungut-sungut karena harus membayar beaya tambahan sebesar 1 dolar AS untuk mengunjungi kapal itu.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR