Ketika kapal berlayar sejauh 1186 mil dari Irlandia menuju ke Newfoundland, sebuah kecelakaan menyebabkan kabel itu tergelincir dan ujungnya terbenam tiga mil di dasar samudera.
Seluruh upaya pengangkatan gagal dilakukan, sehingga kapal kembali berlayar ke Inggris.
Upaya lain di tahun 1866 cukup berhasil dan pada 27 Juli pesan awal berhasil melalui kabel bawah lautantara benua Eropa dan Amerika Utara.
Sebagai kapal pemasang kabel laut, Great Eastern akhirnya berhasil menegakkan jatidirinya.
Di tahun 1869 kapal itu berlayar ke India, saat satu-satunya kapal itu melalui dan memasang kabel di antara Bombai (Mumbai) dan Aden.
Di tahun 1874 peluncuran dari kapal kabel pertama yang dirancang sesuai permintaan mengakhiri keuntungan yang berhasil dipetik kapal Great Eastern.
Hampir lima belas tahun setelah diluncurkan, kapal raksasa itu digiring kembali ke Milford Haven dan dibiarkan berkarat serta memblokir dermaga kapal selama 12 tahun berikutnya.
Pada tahun 1886 binatang laut kecil yang menempel di lambung kapal sudah mencapai ketebalan 15 cm.
Di tahun ini pemiliknya berhasil menjual kapal satu-satunya seharga 20.000 poundsterling dan setelah itu dibawa menelusuri tepi pantai Wales hingga ke Liverpool.
Di sana kapal Great Eastern menabrak kapal penderek Wrestler, kapal terakhir yang ditabraknya.
Akhirnya berbagai julukan seperti "Keajaiban Laut" dan "Istana Terapung" itu dicat dengan berbagai slogan yang mengiklankan sebuah toko di Liverpool.
Kelak kapal itu dibawa ke Dublin untuk mengiklankan sejenis teh. Akhirnya, sebuah perusahaan logam membeli kapal yang sudah menurun pamornya itu.
Itu adalah kali yang terakhir kapal itu dijual.
Menghancurkan kapal Great Eastern hampir sama sulitnya seperti membangunnya.
Bahkan bola besi penghancur yang digantungkan pada sebuah rantai raksasa harus dirancang untuk tujuan itu pada tahun 1889.
Di dalam lambung ganda kapal itu, para pakar penghancur menemukan adanya dua kerangka, milik tukang pengeling dan anak buahnya, yang telah menghilang ketika kapal itu sedang dibuat.
Sedikit orang meragukan bahwa akhirnya mereka telah berhasil menemukan penyebab kapal berhantu tersebut.
(Seperti pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR