Ketiga insinyur yang ditugaskan di mesin U-boat untuk memeriksa batere sel kering kapal selam itu tiba-tiba terserang asap klorida yang mematikan.
Mereka meninggal sebelum bisa diselamatkan dan ditarik keluar agar bisa menghirup udara segar.
Tidak seorang pun tahu mengapa batere itu bocor dan berubah menjadi asap beracun.
Untunglah, tidak terjadi lagi peristiwa misterius selama konstruksi selanjutnya dan segera sesudahnya UB 65 mulai diujicoba di laut.
Namun apa yang menghantui kapal itu tampaknya juga mengikuti hingga keluar pelabuhan. Tidak lama kemudian kapal itu diterpa badai hebat di Selat itu.
Salah seorang awak kapal yang lengah terlempar keluar menjemput ajalnya ketika kapal itu sedang diuji kestabilannya di atas permukaan laut yang ganas.
Setelah pria itu terlempar keluar kapal, kapten memerintahkan U-boat menyelam.
Ketika menyelam, tangki ballas tiba-tiba mengalami kebocoran, dan batere sel kering kemudian mengalir ke dalam air laut dan memenuhi ruangan mesin itu dengan gas mematikan yang telah mencabut nyawa tiga orang insinyur ketika kapal itu masih di darat.
Setelah 12 jam yang mencekam, awak kapal itu akhirnya berhasil membawa kapal ke permukaan, lalu segera membuka lebar-lebar pintu penutup dan menghirup udara segar.
Yang mengherankan, tidak seorangpun terluka dan kapal terkutuk itu pun kembali direparasi di Jerman.
Setelah beberapa hari, U-boat sekali lagi siap berpatroli untuk pertama kalinya.
Ketika sederet torpedo ditempatkan di atas kapal, tiba-tiba salah satu terpicu dan meledak menewaskan wakil nakhoda dan melukai beberapa orang lainnya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR