Pendidikan SD dan SMP diselesaikan Lisa di Boltim. Sebagai seorang guru, Masita selalu mengajarkan pada Lisa tentang pentingnya memanfaatkan waktu belajar.
"Sejak kelas empat SD, ia diasuh bibinya," tuturnya.
Pekerja keras
Lisa merupakan tipikal anak yang penurut dan giat dalam belajar. Ia tidak pernah berkecil hati dengan keadaanya, dan justru menjadi pelecut semangatnya untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Berkat ketekunannya dalam belajar, Lisa selalu mendapat rangking di sekolah. Lisa pun berhasil diterima di SMAN 1 Manado.
"Nilai ujian akhir cukup bagus dan bisa diterima di SMAN 1 Manado," tegas Lisa.
Jarak antara Boltim dengan Manado sekitar 144 kilometer. Dirasakan cukup jauh, Lisa akhirnya terpaksa harus tinggal di rumah salah seorang guru SMA yang mengajar di sekolahnya.
"Pulang pergi tidak memungkinan karena jauh. Saya tinggal di rumah salah seorang guru SMA," urainya.
Menurutnya, selama SMA, untuk biaya hidup dan biaya sekolah, Lisa mendapat beasiswa dari pemerintah lewat program Afirmasi Pendidikan Tinggi bagi putra-putri daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (ADik 3T).
Tidak jarang di saat malam tiba, Lisa teringat akan ayahnya yang tinggal seorang diri di rumah. Ia kahawatir ayahnya jatuh sakit yang lebih parah.
Perasaan menyesal karena tidak selalu ada di samping Ayahnya seringkali hinggap di benaknya.
Namun kekhawatiran itu sedikit terobati ketika teringat di sekitar rumah di Boltim masih ada sanak famili yang selalu menengok ayahnya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR