Mengapa Orang Baik Selalu Menderita?

Yoyok Prima Maulana

Editor

Ngobrol Online dengan Tuhan
Ngobrol Online dengan Tuhan

Intisari-online.com - Tuit... tuit... tuit... Tiba-tiba saja gadget canggihku berbunyi di tengah aku sedang sibuk-sibuknya. Yang lebih menyebalkan, panggilan itu datang dari sosok yang tidak kukenal, namanya tidak tersimpan di daftar phonebook. Tapi aku malah penasaran dan membalasanya. TUHAN: Kamu memanggilKu ? AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya? TUHAN: Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu. AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk. TUHAN: Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk. AKU: Enggak tahu ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikit pun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk. TUHAN: Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan. Tapi produktivitas memberimu hasil. Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu. AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini. TUHAN: Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.

(BACA JUGA:Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia Lo! Ini Dia Lokasinya) AKU: Okay, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit? TUHAN: Berhentilah menganalisis hidup. Jalani saja. Analisislah yang membuatnya jadi rumit. AKU: Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang? TUHAN: Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisis. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang. AKU: Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian. TUHAN: Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan. AKU: Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian. TUHAN: Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan. AKU: Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita? TUHAN: Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya. AKU: Maksudnya pengalaman pahit itu berguna? TUHAN: Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya. AKU: Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah? TUHAN: Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Roadblocks Offering Beneficial Lessons to Enhance Mental Strength). Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

(BACA JUGA:Misteri Melihat Tanpa Mata: Kemampuan Hampir Selalu Ada pada Hubungan Ibu dan Anak) AKU: Sejujurnya di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu ke mana harus melangkah... TUHAN : Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu ke mana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat ke luar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah. AKU: Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan? TUHAN: Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu. AKU: Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi? TUHAN: Selalulah melihat sudah berapa jauh telah berjalan, daripada masih berapa jauh harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh. AKU: Apa yang menarik dari manusia? TUHAN: Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?". AKU: Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini? TUHAN: Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan. AKU: Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini? TUHAN: Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut. AKU: Pertanyaan terakhir. Sering kali saya merasa doa-doaku tidak dijawab. TUHAN: Tidak ada doa yang tidak dijawab. Sering kali jawabannya adalah tidak. AKU: Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini. TUHAN: Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah pada-Ku. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

(BACA JUGA:Doa yang Menggoyang Langit dan Mengeringkan Samudra)

(BACA JUGA:Salut! Temukan Tas Berisi Uang Rp254 Juta, Porter Stasiun Kroya Ini Pilih Menyerahkannya ke Petugas)

Artikel Terkait