Purwanti dan Menik Sunyahni adalah nama yang diberikan oleh Nyi Suharni, dalang wanita yang mengorbitkan mereka.
Sulitnya, kadang nama popular mereka sering tak dikenal di kampung sendiri. NOVA sendiri mengalami kesulitan ketika mencari rumah Menik.
"Tidak ada pesinden yang namanya Menik di sini," ujar seorang penduduk Tunggul.
Tapi ketika disebut nama panjangnya, Menik Sunyahni, penduduk itu langsung tanggap. "Sunyah toh. Itu rumahnya.”
Tapi yang apes adalah Sugiarti. Yang ini memang nama aslinya, yang sebetulnya sudah cukup bagus untuk seorang sinden. Oleh Nyi Suharni, ia malah mendapat panggilan Bebek.
"Bu Harni memang suka sembarangan memanggil nama orang," kata Sugiarti sambil tertawa.
Dijelaskannya, ia dipanggil dengan nama itu karena ibunya dulu punya banyak sekali bebek peliharaan.
Kaidah di atas memang ada perkecualian. Seperti yang dialami oleh Nyi Tomblok. Tomblok memang nama aslinya dan tak pernah diubahnya.
"Wajahnya juga enggak ayu," ujar Didiek.
Biar begitu, toh nama Tomblok sangat terkenal sebagai sinden. Sebab pesinden yang satu ini memang punya kelebihan, suaranya terkenal yahud.
Sejak tahun 1982 sampai 1985, ia selalu menjadi juara satu pesinden se-Jateng.
Bahkan pada tahun 1982, ia terpilih menjadi anggota misi kesenian Indonesia keliling berbagai negara di Eropa. (Bambang HS)
Baca Juga : Sungguh Keji, Geng Pedofil Ini Gunakan Kantong Plastik Sebagai Kondom Saat Perkosa Korbannya
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR