Setahun kemudian Raja Hussein menikah dengan Alia Toukan, seorang wanita Palestina. Apakah ini untuk mengambil hati orang-orang Palestina di Yordania yang jumlahnya dua kali lipat orang Beduin dan seakan-akan merupakan negara di dalam negara?
Ataukah memang karena cinta? Yang jelas, Alia diberi gelar ratu. Mereka mempunyai dua anak: Haya (1974) yang kemudian menikah dengan Kepala Negara Dubai, dan Ali (1975).
Mereka juga mengangkat seorang anak perempuan, Abir Muhaisen. Ratu Alia tewas dalam kecelakaan helikopter di Amman 1977 dan namanya diabadikan untuk bandara internasional Yordania.
Tahun berikutnya Hussein menikah dengan Lisa Najeeb Halaby, wanita Amerika keturunan Arab, lulusan Universitas Princeton. Mereka mempunyai anak: Hamzah (1980), Hashim (1981), Iman (1983), dan Raiyah (1986).
Istri keempat ini diberi gelar Ratu Noor dan mendampingi Hussein sampai ajal menjemputnya tahun 1999 lewat penyakit kanker getah bening.
Ganti putra mahkota
Menurut konstitusi tahun 1952, putra mahkota mestinya putra raja. Namun, karena keadaan tidak aman pada tahun 1960-an, Hussein mengangkat adiknya, Pangeran Hassan yang sudah dewasa, menjadi putra mahkota.
Tiga puluh empat tahun lamanya Hassan menyandang gelar itu. Lalu menjelang ajalnya, 24 Januari 1999, Hussein secara resmi menunjuk putra sulungnya, Abdullah, untuk menjadi penggantinya.
Sementara itu, Pangeran Hamzah, putra Hussein dari Ratu Noor diangkat sebagai putra mahkota bagi Abdullah.
Raja Hussein yang dijuluki Al-Malik Al-Insan, Raja yang Penyayang, meninggal 7 Februari 1999, setelah 47 tahun memerintah. Ia dimakamkan keesokan harinya dengan mendapat penghormatan besar dari rakyatnya, dan juga dari seluruh dunia, termasuk dari PBB.
Putra sulungnya menjadi raja dengan nama Abdullah II. Saat itu Abdullah berumur 37 tahun. Seperti ayahnya, ia lulusan Sandhurst dan sejak 1998 berpangkat mayor jenderal.
Ia pernah menuntut ilmu di pelbagai perguruan tinggi, seperti di Georgetown University di AS dan belajar mengenai masalah Timur Tengah selama setahun di Oxford University di Inggris.
Tahun 1993 Pangeran mempersunting seorang gadis cantik yang kini dikenal sebagai Ratu Rania. Mereka mempunyai empat anak: Hussein (1994), Iman (1996), Salma (2000), dan Hashem 2005.
Raja Abdullah II berusaha keras meningkatkan ekonomi rakyatnya. Perumahan rakyat dibangun dan sarana kesehatan mendapat banyak perhatian.
Raja juga memberi kebebasan lebih banyak kepada pers. Karena ia tentara, Raja Abdullah II melengkapi tentaranya dengan sarana dan senjata modern.
Pada tanggal 28 November 2004, Raja membatalkan jabatan putra mahkota dari adiknya berlainan ibu, Pangeran Hamzah.
Jabatan itu dibiarkan kosong sampai 2 Juli 2009, ketika Raja Abdullah II menunjuk putra sulungnya, Hussein yang baru berumur 15 tahun, sebagai putra mahkota.
Kita akhiri saja kisah Raja Abdullah II dengan satu peristiwa ringan: Ketika ibunya, Putri Muna diceraikan ayahnya, Pangeran Abdullah dengan ibunya dan saudara-saudaranya seibu sempat tinggal bertahun-tahun di AS.
Ia menjadi penggemar film Star Trek dan pernah muncul sekejap dalam Star Trek: Voyager, episode: “Investigations”.
(Seperti ditulis oleh Helen Ishwara, yang dimuat di Intisari edisi September 2013)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR