Baca juga: Karena Salah Ketik, Misi Satelit Uni Soviet ke Orbit Mars Berantakan
Meskipun keadaan dalam ruang itu bersih, hening sejuk, terang, serta kedua jenazah dibalik keranda kaca, itu kelihatan setenang-tenangnya, namun karena kedua tubuh itu adalah tetap jenazah, maka kita dijalari oleh suatu perasaan yang biasa timbul jika berhadapan dengan mayat dan sukar untuk dilukiskan.
Tapi hal beginipun sangat dipengaruhi oleh keadaan dan sifat-sifat masing-masing orang/individu.
Ketika kami keluar dari Mausoleum, hujan rintik-rintik halus masih turun. Dengan cepat kami mencoba membayangkan riwajat hidup Lenin, dan juga riwayat hidup Stalin yang pada waktu itu sudah “dikutuk".
Kemudian membandingkan dengan kedua jenazah yang baru kami saksikan, terutama pada wajah-wajah mereka. Kemudian perbandingan lebih luas lagi, antara waktu semasa kita masih hidup, dan bagaimana nanti sesudah mati.
Baca juga: Novichok, Racun Saraf CIptaan Uni Soviet yang Ampuh Lumpuhkan Tubuh, Lebih Kuat dari Gas Sarin
Sedikit keadaan sekitar Lapangan Merah
Baiklah kita mulai dengan sebuah bangunan yang sudah terlalu dikenal karena bentuk arsitekturnya yjang tersendiri. St. Basil's Cathedral yang terletak disebelah selatan dari pada Lapangan Merah dengan bentuk-bentuk kubahnya yang mudah dikenal itu.
Sebuah “masterpiece" dari pada arsitektur Rusia dibangun tahun 1555-60 oleh “Ivan the Terrible" untuk suatu peringatan. Rencananya yang dibuat oleh ahli-batu Postnik dan Barma, sebenarnja adalah mengikati bentuk-bentuk tradisionil Rusia.
Bagian bawahnja mempunyai bentuk sebuah silang dalam denahnya, ujung-ujungnya menghadap kepada keempat mata angin. Empat buah ruang-ruang berdoa dibangun pada keempat ujung ini, berselang-seling dengan empat buah struktur-struktur lebih rendah.
Ruang tempat berdoa yang paling tinggi berbentuk kubah-besar-gereja dipuncaknya, timbul muncul ditengah-tengahnya.
Baca juga: Inilah Vasily Zaytsev, Sniper Kondang yang Sempat Buta Tapi Akhirnya Jadi Pahlawan Soviet
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR