Ketika salju turun, anak-anak juga membangun benteng salju guna arena pertempuran.
Pertarungan bola salju tidak hanya menghibur tetapi juga pelatihan yang efektif dalam teknik pengepungan dan keterampilan lempar yang berbeda.
Baca Juga: Hanya karena Cinta, Gadis Cantik Rusia Ini Sudi Nikahi Pekerja Tambang Miskin Asal China
Kehormatan
Yang paling penting dari semuanya adalah bahwa Viking muda belajar tentang kode kehormatan prajurit.
Mereka yakin bahwa sejumlah Norn (dewi) memutar benang kehidupan dan bahwa setiap kehidupan manusia telah ditakdirkan.
Oleh karena itu mereka memiliki jiwa yang pemberani dan berkeyakinan tak akan ada yang bisa membunuh mereka jika memang waktunya belum ditakdirkan.
Selain itu, mereka juga percaya bahwa mati dalam pertempuran adalah hal yang paling terhormat yang bisa dicapai oleh Viking.
Debut Dini
Anak-anak Viking harus membuktikan bahwa mereka memiliki keberanian dan keterampilan sebelum mereka dianggap layak.
Jika mereka milik keluarga yang kuat, mereka bisa membuktikan diri mereka layak dengan berpartisipasi dalam pertempuran.
Kisah-kisah menyebutkan bahwa Olaf Tryggvason (sekitar tahun 963-1000 M) pertama kali membunuh saat ia berusia sembilan tahun.
Meskipun para penulis saga kadang menulis dengan agak dilebih-lebihkan, mereka memberikan gambaran tentang bagaimana anak-anak sudah pada tahap awal harus memenuhi harapan yang diminta sesuai adat Viking.
Baca Juga: Canggih, Sistem Navigasi Bangsa Viking Dipandu Batu Kristal dan Kecakapan Matematika
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR