BACA JUGA: Gurkha Tentara Bayaran Inggris yang Dikenal Sangat Haus Darah Ketika Sudah Mencabut Pisau Kukrinya
NATO telah memperingatkan Turki sebagai anggota bahwa S-400 tidak sesuai dengan sistem pertahanan mereka.
Namun, Ankara tetap melanjutkan pembelian. Senat baru bersedia mencabut larangan setelah Presiden Donald Trump memastikan Turki tidak membeli S-400 dari Moskwa.
Turki melalui Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mempunyai alasan mengapa mereka membeli sistem rudal berbanderol 400 juta dolar AS, sekitar Rp5,5 triliun, per unit.
Cavusoglu menjelaskan, Turki sebenarnya telah mengajukan permintaan untuk membeli sistem pertahanan udara bikinan AS, Patriot.
Namun, di saat Turki sangat membutuhkan sistem pertahanan tersebut, AS dilaporkan tidak menyetujui penjualan sistem rudal.
"Inilah mengapa Turki, dalam keadaan yang sangat penting untuk mendapatkan sistem pertahanan, memutuskan beli dari Rusia," tutur Cavusoglu.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR