Danau ini juga sangat asam, hasil dari gas vulkanik seperti belerang dioksida yang larut ke dalam air.
Hanya dengan mencelupkan beberapa jari ke dalam air, jari-jari akan terbakar.
Pada saat-saat itu, para pria itu batuk dan muntah, berjuang melawan asap.
"Tidak ada masker!" kata seorang penambang dengan tawa yang tercekik.
Dia menunjuk pada masker gas yang kita kenakan.
Seperti kebanyakan penambang lain di sini, pria ini dilengkapi dengan kain yang diikatkan untuk menutupi hidung dan mulutnya.
Dia bernama Mistari.
Mistari mengatakan dia telah menghabiskan bertahun-tahun menambang belerang di gunung berapi.
Mistari dan para penambang lainnya memecahkan butiran bijih belerang dan memasukkannya ke sepasang keranjang yang berada di ujung batang kayu yang panjang untuk bisa dipikul.
Setiap pria memfokuskan perhatian pada keseimbangan sempurna antara beban berat di antara dua keranjang.
Ini sangat penting dan beresiko, para penambang akan mengangkut keranjang yang mengarah ke puncak bibir kawah.
Source | : | Edition.cnn.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR