Dari Munich mereka bersama-sama berjalan kaki ketempat yang letaknya belasan kilometer itu sambil berdoa. Ziarah itu dimaksud sebagai tanda penyesalan dan sebagai denda yang dipersembahkan kepada Tuhan untuk korban-silih bagi kejahatan yang dilakukan oleh Jerman diiwaktu Hitler.
Pada saat ziarah tersebut, tepatnya tanggal 5 Agustus 1960, umat Katolik Jerman meresmikan kapel (tempat kecil untuk ibadat dan korban misa), yang dipersembahkan kepada Kristus yang ditaman Getsemani sedih dan ngeri sampai sakratulmaut karena melihat dosa umat manusia juga akan ditebusnya dengan kematian-Nya dikayu salib.
Kapel itu terletak pada poros "Jalan Kamp" ditengah-tengah lapangan yang ternoda oleh kejahataa Nazi itu. (Disamping kapel itu kini juga sudah dibangun sebuah biara Carmelit dari Darah Suci dalam kompleks yang sama. Batu pertama diletakkan tanggal 20 April 1963).
."Bagi kami generasi muda, fakta-fakta kekejaman yang terjadi di Dachau, benar-benar merupakan sesuatu yang mengejutkan. Sungguh tak bisa dibayangkan bahwa kejahatan semacam itu, masih bisa terjadi dinegara kita, hanya dua puluh tahun berselang. Rasanya seperti dongeng dari beberapa ribu tahun yang lalu".
Demikian kata seorang pemuda Jerman kepada saya. Memang itu pulalah perasaan saya sendiri.
(Tulisan Jacob Oetomo, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1967)
Baca juga: Ketika Perayaan Ulang Tahun Adolf Hitler yang ke-129 Diwarnai Aksi Bakar-bakaran oleh Massa Neo Nazi
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR