Advertorial

Mengharukan, Pria Berusia 102 Tahun yang Kehilangan Keluarganya Karena Holocaust Nazi Bertemu Keponakannya untuk Pertama Kalinya

Moh. Habib Asyhad
K. Tatik Wardayati
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Seorang pria yang selamat dari holocaust Nazi untuk pertama kalinya bertemu dengan keponakannya.
Seorang pria yang selamat dari holocaust Nazi untuk pertama kalinya bertemu dengan keponakannya.

Intisari-Online.com – Seorang korban Holocaust berusia 102 tahun ini berpikir bahwa seluruh keluarganya telah tewas dalam Perang Dunia II sampai ia bertemu keponakannya.

Holocaust adalah penyiksaan dan pembantaian terhadap sekitar enam juta orang Yahudi oleh rezim Nazi dan kolaboratornya secara sistematis, birokratis, dan disponsori oleh negara.

Eliahu Pietruszka mengetahui bahwa ternyata saudaranya selamat dari Holocaust dan anak saudara lelakinya itu, yaitu keponakannya, akan datang dari Rusia untuk mengunjunginya di Israel. Demikian menurut laporan Associated Press.

Pertemuan mereka yang penuh air mata dan kegembiraan itu mungkin terjadi karena cucu-cucu mereka memanfaatkan basis data genealogis di peringatan Yad Vashem Holocaust Israel.

Baca juga: Momen Mengharukan Ketika Orangtua Ini Bertemu Putrinya yang Hilang 24 Tahun yang Lalu

“Dua malam saya tidak tidur untuk menunggu Anda,” kata Eliahu Pietruszka saat bertemu dengan keponakannya yang berusia 66 tahun, Alexandre Pietruszka.

Alexandre Pietruszka melakukan perjalanan dari kota kecil di Rusia menuju ke panti jompo di Israel di mana Eliahu tinggal pada November 2017 yang lalu.

“Kau benar-benar salinan ayahmu,” kata Eliahu Pietruszka, seorang pensiunan ahli mikro, dalam bahasa Rusia. Ia memeluk keponakannya dan menciumi pipinya.

Eliahu Pietruszka melarikan diri dari Polandia pada tahun 1939 pada usia 24 tahun, meninggalkan orangtuanya dan adik kembarnya, Volf dan Zelig.

Baca juga:Mengharukan! Bocah 12 Tahun Ini Rawat Ibunya yang Janda dan Digerogoti Tumor Ganas

Kedua orangtuanya dan Zelig terbunuh di kamp kematian Nazi. Eliahu tahu bahwa Volf telah melarikan diri dari penyiksaan di Polandia, tetapi ia mengira bahwa saudaranya itu telah meninggal di kamp kerja Siberia.

Tapi ternyata Volf bertahan dan bekerja selama bertahun-tahun sebagai pekerja konstruksi di sebuah kota industri Rusia di Pegunungan Ural.

Pada tahun 2005, Volf Pietruszka mengisi halaman kesaksian untuk Eliahu, yang menurutnya telah meninggal, pada peringatan Yad Vashem.

Tugu peringatan itu sudah ada sejak tahun 1950-an tetapi databasenya tersedia secara online pada 2004.

Baca juga: Mengharukan, Pria Ini Jadi Supir Taksi Demi Temukan Putrinya yang Hilang 24 Tahun Lalu

Cucu Eliahu Pietruszka, Shakhar Smorodinsky, menerima email dari sepupunya di Kanada yang menemukan kesaksian Volf di basis data Yad Vashem. Ia kemudian melacak nomor telepon dan terhubunglah dengan Alexandre.

Alexandre Pietruszka mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal pada 2011, tetapi ia akan terbang ke Israel sendiri untuk bertemu dengan pamannya untuk pertama kalinya.

“Aku sudah menunggu 70 tahun untuk melihatmu,” kata Eliahu Pietruszka kepada keponakannya ketika mereka bertemu.

Alexandre menyebut bahwa itu adalah pertemuan yang ajaib.

“Saya tidak pernah berpikir ini akan terjadi,” katanya kepada pamannya.

Baca juga: Mengharukan, Walau Orangtuanya Melarang, Ibu Ini Tetap Donorkan Hatinya untuk Putrinya

Artikel Terkait