Kepada semua orang yang membantunya, Guanghan berjanji akan membayar utangnya.
"Satu hari kelak, saya akan datang kembali, mengetuk pintu dan mengembalikan uang Anda," kata Guanghan saat itu.
Rupanya, Guanghan tidak main-main dengan janjinya itu. Selama 15 tahun berikutnya, dia rela hidup pas-pasan agar bisa menyisihkan uang untuk membayar utang-utangnya.
Saat uang yang dikumpulkan sudah cukup, dia akan mendatangi seorang tetangganya dan mengembalikan uang yang pernah dipinjamnya.
Pekan ini, adalah tahun ke-24 Guanghan tak lupa membayar utangnya, dan pekan ini lunas sudah dia membayar seluruh utangnya, kecuali untuk empat keluarga yang pindah dari desa itu dan tidak bisa dihubungi.
(Baca juga: Kisah Ketulusan Cinta, Gadis Ini Menikah dengan Pemuda Lumpuh dan Berjanji Tidak Akan Meninggalkannya)
Namun, Guanghan tetap berencana untuk melacak keberadaan keempat bekas tetangganya itu dan mengembalikan uang mereka.
Keteguhan Guanghan memegang janji memang berimbas pada kehidupannya.
Pendapatannya yang rendah membuat dia dan istrinya harus hidup di sebuah gubuk satu kamar yang nyaris tanpa perabotan.
Sangat menakjubkan melihat Guanghan mampu menyisihkan uang yang seharusnya bisa dia gunakan untuk membeli keperluan sehari-hari.
"Saya tak mempunyai pilihan. Janji adalah janji dan saya tak bisa mengambil tanpa memberi sesuatu," kata dia.
Di samping itu, Guanghan juga harus merawat sang istri, yang meskipun nyawanya terselamatkan, tetapi menjadi lumpuh akibat kecelakaan itu.
Setiap pagi selama 24 tahun Guanghan secara rutin memandikan lalu memberi istrinya makan.
Semuanya dilakukan karena Guanghan yakin rumahnya akan kosong tanpa kehadiran sang istri.
Meski Guanghan sudah membayar lunas semua utangnya, dia tetap menyimpan buku kecil berisi catatan nama-nama tetangga yang membantu memberi pinjaman uang.
Dia berniat mewariskan buku itu kepada anak cucunya agar mereka tak pernah melupakan jasa orang-orang yang menyelamatkan nyawa sang ibu.
"Jangan pernah tidak berterima kasih," kata Guanghan penuh ketulusan. (kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR