Advertorial

Jack Ma jadi Penasihat e-Commerce Indonesia: Surat dari Jack Ma Sang Miliarder Pendiri Alibaba untuk Anaknya

Ade Sulaeman

Penulis

Inilah surat dari Jack Ma sang miliarder pendiri Alibaba untuk anaknya.
Inilah surat dari Jack Ma sang miliarder pendiri Alibaba untuk anaknya.

Intisari-Online.com -Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara baru saja mengumumkan bahwaPendiri sekaligus Executive Chairman Alibaba Group, Jack Ma menerima tawaran menjadipenasihat steering committee roadmap e-commerce Indonesia, Selasa (22/8/2017).

Jack Ma sendiri bisa dibilang merupakan rajae-commercetidak hanya di China namun juga di Asia.

Perjuangan hidupnya yang berangkat dari rakyat jelata untuk kemudian menjadi salah satu orang terkaya di dunia menjadi inspirasi banyak orang.

Salah sumber inspirasi dari Jack Ma yang paling dikenang adalah saat sang miliarder membuat surat untuk anaknya tentang hidup.

Berikut ini dari surat tersebut:

(Baca juga: Jurus Kaya Raya Dari Jack Ma Yang Kamu Juga Bisa Melakukannya)

Anakku, aku menulis catatan ini berdasarkan tiga prinsip hidup:

1. Keberuntungan dan kemalangan tak ada yang abadi.

Tak ada seorang pun yang tahu dirinya bisahidup berapa lama sehingga sebagian hal harus dibicarakan sejak awal.

2. Aku adalah ayahmu, jika aku tidak mengatakannya padamu, maka tidak akan ada yang mengatakannya padamu.

3. Catatan ini berisi pengalaman yang kudapat melalui kegagalan dan kesakitan. Jadi hal ini bisa berguna dalam pertumbuhan hidupmu.

(Baca juga: Kunci Sukses Berkarier ala Jack Ma)

Inilah beberapa hal yang harus selalu kau ingat dalam hidup:

1. Jangan terlalu memikirkan orang yang tidak baik padamu.

Di sepanjang hidupmu, tak ada seorang pun juga yang memiliki kewajiban untuk berbuat baik padamu, kecuali ayah dan ibumu.

Jika memang ada orang yang baik padamu, kamu harus selalu bersyukur dan menghargainya.

2. Tidak ada orang yang tak tergantikan dan tak ada benda yang wajib dimiliki.

Jika kamu memahami dua hal itu, maka ketika kamu harus kehilangan semua yang berarti dan semua yang kamu cintai, kamu akan tetap merasa semua permasalahan itu bukanlah perkara besar.

3. Kehidupan ini hanya sementara saja. Jika hari ini kita menyia-nyiakannya, maka esok kita akan sadar bahwa hidup telah jauh meninggalkan kita. Hargai hidupmu sedini mungkin.

Dengan cara itu, maka waktu untuk menikmati hidupmu akan jauh lebih banyak. Daripada mengharapkan umur panjang, nikmatilah dulu hidupmu yang sekarang.

4. Cinta hanyalah sebuah perasaan yang bisa berubah-ubah mengikuti waktu dan keadaan.

Jika orang yang sangat kamu cintai meninggalkanmu, bersabarlah menunggu sebentar. Biarlah waktu membersihkannya.

Setelah mengendap, maka rasa pahit pun akan perlahan hilang. Jangan terlalu berharap mengharapkan keindahan cinta dan jangan juga berlebihan terlaruh dalam sedihnya patah hati.

5. Walau ada banyak orang sukses yang tidak terlalu berpendidikan, bukan berarti tidak belajar berarti bisa berhasil.

Pengetahuan yang kita miliki adalah senjata. Kita bisa saja membangun semua hal dari nol, tapi bukan dengan tangan kosong. Ingat ini baik-baik.

6. Aku tidak memintamu untuk mengurusi aku di masa tuaku, sama seperti aku tidak akan mengurus masa tuamu.

Ketika kamu sudah dewasa dan mandiri, kewajibanku sudah selesai.

Selanjutnya apakah kamu akan naik kendaraan umum atau Mercedes Benz, menyantap sirip ikan atau bihun, semuanya itu harus kamu pertanggungjawabkan sendiri.

7. Kamu bisa menuntut diri sendiri untuk menjaga kepercayaan, namun tidak boleh menuntut orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Kamu boleh menuntut diri sendiri untuk berbuat baik untuk orang lain, namun tidak boleh mengharapkan terlalu banyak pada orang lain.

Caramu memperlakukan orang lain bukan berarti akan sama dengan cara orang lain memperlakukanmu. Jika kamu tak memahami ini, maka kamu akan menambah beban yang tak perlu dalam hidupmu.

8. Aku membeli lotre selama 26 tahun dan bahkan hadiah ketiga pun tak pernah aku dapatkan.

Kemakmuran hanya bisa dihasilkan dari bekerja dengan giat. Tak ada kekayaan yang turun dari langit.

9. Keluarga hanyalah ikatan jodoh sekali seumur hidup. Berapa lama aku dan kamu berama, kamu harus menghargai setiap waktu itu.

Di kehidupan selanjutnya apakah kita akan saling menyayangi atau tidak, kita tetap tak akan bisa berjumpa lagi.

(Lila Nathania)

Artikel Terkait