Advertorial
Intisari-Online.com – Ketika datang ke tempat praktik Ernest Brown, bisa dipastikan ia tidak ada. Tidak pernah ada.
Itu berarti hal baik untuk pasiennya, karena itu berarti, biasanya ia keluar mengunjungi mereka.
Brown, 49, adalah seorang dokter keluarga yang hanya berpraktik ketika ditelepon untuk ke rumah pasien.
Itu berarti ia pergi ke tempat pasien, enah di rumah, tempat kerja, atau kamar hotel jika mereka sedang keluar kota.
Brown bahkan tidak memiliki kantor, selain kendaraan sumbangan yang digunakannya untuk berkeliling Washington DC, wilayah metropolitan.
(Baca juga: Mau Panjang Umur dan Sehat Selalu? Berikut 5 Pedoman Dasar dari Dokter Asal Jepang yang Berusia 105 Tahun)
Terkadang, bahkan ia tidak menggunakan mobilnya, malahan mengendarai sepeda hijau terangnya untuk mencapai tempat pasien.
Ia tidak akan melewatkan seragam warna birunya, lalu topi baseball yang serasi, dan jenggot abu-abu tebalnya.
Dan ia akan menjelaskan panjang lebar mengapa ia memilih untuk memberikan layanannya dengan cara yang tidak biasa.
“Apa yang kita lakukan adalah sebuah gerakan. Niatnya adalah untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa ada cara yang berbeda,” kata Brown pada today.com.
“Alasan saya menjadi dokter adalah karena saya suka membantu. Dalam konteks sistem perawatan kesehatan yang kita miliki sekarang, tidak mungkin merawat orang.”
(Baca juga: Inilah Kisah Dewi Nurniani, Dokter Gigi yang Jadi Peramal Setelah Diculik Jin di Bali)
Setelah mendaptakan gelar sarjana di University of Maryland, Brown awalnya melakukan penelitian tentang hepatitis dan HIV.
Tapi ia bosan dengan seputar penelitian dan ia rindu bekerja untuk orang-orang. Ia menemukan panggilannya saat ia menjadi dokter.
Brown awalnya berencana masuk ke pengobatan darurat, namun jalannya berubah ketika ia mendengar satu kalimat yang didengarnya pada tahun ketiga sekolah kedokterannya di Howard University.
Saat itu ia sedang berjaga dengan dokter yang duduk di samping seorang pasien tua yang siap pulang.
“Ia berkata, ‘Mary, Anda hebat, jadi saya akan sampai di rumah dalam seminggu,’” kata Brown. “Kata-kata itu, ‘Saya akan menemuimu di rumah dalam seminggu,’ mengubah seluruh karier saya.”
(Baca juga: Duh! Dokter Temukan 27 Lensa Kontak Bersarang di Mata Wanita yang Sudah 35 Tahun Gunakan Lensa Kontak)
Brow mulai menemani dokter panggilan rumah dan langsung ketagihan.
“Saya melihat hubungan yang ia lakukan dengan pasien. Saya melihat hubungan yang ia miliki di masyarakat. Dan saya pikir, ini dia,” katanya.
Brown telah menghabiskan seluruh waktunya untuk praktik melalui panggilan ke rumah, awalnya melalui sebuah organisasi nirlaba dan akhirnya ia bekerja untuk dirinya sendiri.
Upahnya dimulai pada $300, namun bervariasi tergantung perjalanan atau jika ia menghabiskan waktu bekerja setelah jam kerja pada kasus tertentu. Brown tidak mengambil asuransi, meski banyak kliennya memilikinya.
Seperti kisah salah seorang pasiennya, Ayah Susan Anderson yang berusia 95 tahun, ia memerlukan perhatian pada hari Sabtu, sementara asuransi swasta tidak melayani. Akhirnya ia menelepon Brown.
Namun karena penyakit infeksi saluran kemihnya mengharuskan Ayah Anderson ke rumah sakit, maka Brown mengantar dengan ambulans dan memberikan petugas medis informasi lengkap apa yang terjadi pada pasiennya.
Sudah ada belum ya dokter keluarga seperti ini di Indonesia?