Advertorial
Intisari-Online.com – Alkisah, seorang petani memiliki seekor kuda dan seekor kambing.
Pada suatu hari, kuda itu sakit dan petani menelepon dokter hewan, yang mengatakan, “Wahai petani, kuda Anda terserang virus. Ia harus minum obat ini selama tiga hari. Aku akan kembali pada hari ke-3 dan jika ia tidak lebih baik, kita harus mengakhirinya.”
Di dekatnya, kambing itu mendengarkan pembicaraan mereka dengan seksama.
(Baca juga:Bersyukurlah Indonesia, WhatsApp Belum Disensor, Seperti Yang Dilakukan China)
Keesokan harinya, mereka memberi obat dan pergi. Kambing itu mendekati kuda dan berkata, “Kuatkan, temanku. Bangun! Kalau tidak, mereka akan membuatmu tertidur!”
Pada hari kedua, mereka memberinya obat lagi dan pergi. Kambing itu kembali mendekati kuda dan berkata, “Ayo sobat, bangun atau kalau tidak kau akan mati! Ayo, aku bantu kamu bangun. Ayo pergi! Satu, dua, tiga.”
Pada hari ketiga, mereka datang untuk memberinya obat dan dokter hewan itu berkata, “Sayangnya, kita harus mengakhirinya besok. Jika tidak, virus bisa menyebar dan menulari kuda lainnya.”
Setelah mereka pergi, kambing itu mendekati kuda itu dan berkata, “Dengarkan sobat, sekarang atau tidak sama sekali! Bangunlah, ayo! Punya keberanianlah! Ayolah, bangun! Bangun! Nah, begitulah! Perlahan! Ayo, satu, dua, tiga… bagus, bagus. Sekarang lebih cepat, ayolah! Fantastis! Berjalanlah! Nah, iya! Kau melakukannya! Kau juara!”
Tiba-tiba, petani itu kembali, melihat kudanya berlari di lapangan dan mulai berteriak, “Ini keajaiban! Kudaku sembuh! Kita harus mengadakan pesta besar! Mari kita sembelih kambing itu!”
Kisah seperti itu sering terjadi di tempat kerja dan kehidupan kita pada umumnya.
Tidak ada yang benar-benar tahu karyawan atau orang mana yang benar-benar pantas mendapatkan kesuksesan dan sebenarnya berkontribusi pada sebuah kesuksesan.
(Baca juga:Tak Sengaja, Dua Penyelam Amatir Israel Menemukan Artefak Kuno Berusia 1.600 Tahun)
Atau siapa sebenarnya yang memberikan kontribusi atas dukungan yang diperlukan untuk mewujudkannya. Bersyukurlah.
Jika ada yang mengatakan bahwa pekerjaan kita tidak profesional, ingatlah bahwa amatir membangun bahtera (yang menyelamatkan semua spesies) dan profesional membangun Titanic (semuanya meninggal secara tragis)