Wilayah-wilayah jajahan yang sebelumnya tunduk mulai melepaskan diri, melihat kelemahan kerajaan.
Musuh-musuh dari luar pun tak tinggal diam, memanfaatkan situasi untuk melancarkan serangan.
3) Serangan Mematikan dari Dinasti Chola
Dinasti Chola dari India Selatan tak senang dengan tingginya pajak yang dikenakan Sriwijaya pada kapal-kapal mereka di Selat Malaka.
Di bawah pimpinan Rajendra Chola I, mereka melancarkan dua serangan besar pada 1017 dan 1025. Serangan ini melumpuhkan Sriwijaya, merenggut beberapa wilayah kekuasaannya.
4) Amukan Perang dari Berbagai Penjuru
Melihat kelemahan Sriwijaya, kerajaan-kerajaan lain tak segan untuk melancarkan serangan.
Raja Teguh Darmawangsa menyerang wilayah selatan pada 990 M, disusul oleh Majapahit di bawah Adityawarman pada 1477.
Sriwijaya takluk pada Majapahit, semakin memperparah kondisinya yang rapuh.
5) Palembang yang Terpisah dari Laut
Faktor geografis pun turut berperan dalam keruntuhan Sriwijaya. Pendangkalan Sungai Musi akibat lumpur membuat Palembang semakin jauh dari laut.
Baca Juga: Pameran Jejak Sejarah Peradaban Buddha di Zaman Kerajaan Sriwijaya
KOMENTAR