Pameran Jejak Sejarah Peradaban Buddha di Zaman Kerajaan Sriwijaya

Ade S

Penulis

Pameran ‘The Trail of Buddhist Civilization: Tracing the Ancient Empire of Srivijaya in Indonesia’
Pameran ‘The Trail of Buddhist Civilization: Tracing the Ancient Empire of Srivijaya in Indonesia’

Intisari-Online.com -Sebuah pameran yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengenai Kerajaan Sriwijaya, diadakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jepang.

Acara ini, yang diselenggarakan bersama KBRI Tokyo, bertajuk 'The Trail of Buddhist Civilization: Tracing the Ancient Empire of Srivijaya in Indonesia' atau 'Jejak Peradaban Buddha: Menelusuri Kerajaan Sriwijaya di Indonesia', akan berlangsung dari tanggal 12 hingga 21 Desember 2023 di Gedung KBRI Tokyo.

Selain itu, pameran ini juga merayakan 65 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia.

Pameran ‘Jejak Peradaban Buddha: Menelusuri Kerajaan Kuno Sriwijaya di Indonesia’ berangkat dari keinginan untuk memperkenalkan keragaman kehidupan beragama di Indonesia serta jejak sejarahnya selama lebih dari 1000 tahun.

Sebelum Islam menjadi agama dominan selama ratusan tahun terakhir, peradaban Buddha dan Hindu telah hadir dan meninggalkan berbagai monumen dan unsur budaya, baik berwujud maupun tidak berwujud.

Lebih jauh, pameran juga mengangkat era Kerajaan Sriwijaya yang berlangsung pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi untuk menunjukkan cita-cita Indonesia sebagai negara maritim di masa depan.

Dalam pameran ini, Kemendikbudristek menghadirkan narasi mengenai jejak peradaban Buddha yang terekam melalui karya-karya fotografi seperti Kompleks Candi Muarajambi.

Pameran juga akan dilengkapi ceramah yang membahas perkembangan peradaban Buddha dari berbagai sudut pandang, seperti jejak Kerajaan Sriwijaya, Kompleks Percandian Muarajambi dan lanskap budayanya.

Ir. Heri Akhmadi, Duta Besar Indonesia untuk Jepang menyatakan bahwa keinginan untuk memperkenalkan Kerajaan Sriwijaya didasarkan pada dorongan komunitas pecinta budaya Indonesia di Jepang yang ingin mengembangkan minat mereka terhadap topik mengenai sejarah dan budaya Indonesia selain Majapahit.

Acara ini sekaligus menjadi ajang untuk mempromosikan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.

Dr. Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek menyatakan harapannya bahwa kerjasama dengan KBRI Tokyo dapat meningkatkan promosi budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang.

Baca Juga: Setujukah dengan Sebutan Sriwijaya Sebagai Kerajaan Nasional Pertama?

Artikel Terkait