Bahwasanya tawakal itu dilakukan setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan sesuatu.
Saat kita sudah berjuang semaksimal mungkin baru kita tawakal, apa pun yang terjadi, itulah hal terbaik menurut Allah.
Harap selalu diingat, apa yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah.
Dan hal yang buruk menurut kita, mungkin saja adalah hal yang baik menurut Allah.
3. Ini yang paling penting, perubahan dalam diri kita tergantung kita sendiri.
Itulah inti dari ayat tersebut, bahwa Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum, kecuali kaum itu yang mau berubah.
Kaum di sini ya termasuk kita sebagai individu.
Sebagai contoh, kita punya perbuataan yang begitu buruk, suka bermaksiat, tidak pernah melaksanakan perintah-perintah agama.
Tapi di satu sisi, kita punya keinginan untuk berubah, di mana itu adalah niat yang bagus.
Tapi niat saja tidak cukup, ia harus diikuti oleh perbuatan, perbuatan untuk mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Jika kita hanya berangan, berdoa, dan niat, tanpa ada perbuatan untuk berubah, niscaya kita tidak akan berubah.
Tapi jika kita punya ikhtiar untuk berubah, misalnya dengan meninggalkan segala keburukan dan kemaksiatan, Allah akan membimbing kita menemukan kebaikan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR