Observatorium Mohr merupakan bangunan milik pribadi dari Johann Mauritz Mohr (1716-1775) seorang pendeta Kristen dan kebetulan juga menyukai dunia astronomi.
Sayangnya saat ini observatorium tersebut sudah tidak ada jejaknya. Setelah meninggalnya Mohr dan kemudian terjadi gempa dahsyat di Batavia pada 1780, gedung termegah di Batavia karena berlantai 6 itu rusak berat.
Bangunan dan lokasi tersebut beberapa kali berubah fungsi dari mulai hotel hingga barak tentara, sampai akhirnya pada 1844 sudah tidak tersisa sama sekali.
Lebih dari 100 tahun kemudian, orang mencoba mereka-reka di mana sebenarnya letak observatorium Mohr. Berdasarkan lukisan dari Johannes Rach dan J. Clement, bisa dipastikan lokasinya adalah persis berseberangan dengan bangunan utama Klenteng Kim Tek Ie.
Akhir dari perjalanan PTD kali ini, para peserta sempat singgah di Djauw Coffee, sebuah kafe yang cukup dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Glodok.
Beruntung di kafe ini, para peserta PTD mendapat sebuah ruangan yang memadai untuk mendengarkan penjelasan lebih dalam seputar sejarah Glodok dari Ade Purnama dan Nadia Purwestri. Semua disampaikan tuntas.
Penulis | : | Tjahjo Widyasmoro |
Editor | : | Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR