Intisari-Online.com - Tjikini Postkantoor menjadi destinasi kedua yang dikunjungi para peserta Plesiran Tempo Doeloe (PTD), Minggu (29/1/2024) pagi.
Dengan penuh semangat mereka melangkahkan kakinya untuk melihat secara langsung bangunan bersejarah yang didominasi warna khas oranye dan putih ini.
Gedung ini berlokasi di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, tepatnya di pertigaan jalan dekat Monumen Nasional serta Taman Ismail Marzuki.
Lokasi ini sangatlah strategis. Tak heran banyak wisatawan yang datang untuk berwisata sejarah atau sekadar bernostalgia menikmati gaya arsitektur klasik.
Tjikini Postkantoor
Sebelum melihat lebih dekat Tjikini Postkantoor, para peserta berhenti di seberang jalan untuk mendengarkan penjelasan dari Nadia Purwestri dari Pusat Dokumentasi Arsitektur.
Nadia menjelaskan sejarah kantor pos dan pertokoan di sepanjang jalan yang nantinya akan dilewati para peserta.
“Dulu gedung kantor pos dan ruko-ruko ini dibangun pada tahun 1940, dengan arsitek Marie Johan Joseph Vernac. Awalnya bukan difungsikan untuk kantor pos, tetapi kantor perusahaan Klaasen & Company dengan kontraktor Hollandsche Beton Maatschappij.” Ujar Nadia dengan menunjuk dokumentasi bangunan tersebut pada masa lampau.
Setelah mendapat penjelasan singkat tersebut, para peserta kemudian melihat lebih dekat bangunan yang sudah berdiri hampir 80 tahun lamanya tersebut.
Gedung tersebut memiliki gaya arsitektur bernuansa art deco yang menonjolkan garis-garis tegas dengan sisi bangunan yang melengkung sebagai ciri khasnya.
Gaya arsitektur ini ternyata banyak terpengaruh oleh gaya arsitektur purba Babilonia dan Mesir. Terbukti dengan adanya ziggurat atau struktur bertingkat yang terlihat seperti punden berundak.
Baca Juga: Masjid Cut Meutia, Masjid 'Miring' yang Mengawali Plesiran Tempo Doeloe ke-191
Penulis | : | Akbar Gibrani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR