Lima kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Cicalengka, dan Kecamatan Cileunyi di Kabupaten Bandung, serta Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung di Kabupaten Sumedang.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat menjelaskan, berdasarkan data sementara, total ada 534 bangunan rusak akibat kejadian ini.
Di Kabupaten Sumedang, ada 13 pabrik dan 10 unit rumah rusak sedang.
Sementara di Kabupaten Bandung, ada 18 bangunan pabrik dan toko terdampak, 223 rumah rusak ringan, 119 rumah sedang, dan 151 rumah rusak berat.
Angin kencang ini juga menyebabkan 12 orang terluka di Kabupaten Sumedang dan 21 orang luka-luka di Kabupaten Bandung.
Proses terjadinya puting beliung
Proses terjadinya angin puting beliung biasanya terjadi ketika musim pancaroba.
Proses terjadinya berkaitan dengan adanya awan cumulonimbus, yang terbagi atas fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah.
1. Fase Tumbuh Awan Cumulonimbus
Pada fase ini, terdapat awan yang di dalamnya memiliki arus kuat yang naik ke atas.
Ketika hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh adanya arus yang naik tersebut sebelum menuju ke puncak awan.
2. Fase Dewasa Awan Cumulonimbus
Pada fase ini, titik-titik air yang sudah tidak tertahan tersebut akan naik ke puncak awan.
Ketika hujan telah turun, maka akan terjadi gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun.
Adanya temperatur massa udara yang turun menjadi lebih dingin dari udara di sekelilingnya menimbulkan arus geser yang memutar lalu menjadi bentuk pusaran.
Semakin lama, arus udara tersebut akan bergerak semakin cepat hingga akhirnya membentuk sebuah corong yang menyentuh permukaan bumi. Nah, pada saat itulah sebuah angin puting beliung terjadi.
Namun, terkadang angin puting beliung juga muncul disertai hujan deras hingga dapat membentuk pancaran air atau water spout.
3. Fase Punah Awan Cumulonimbus
Pada fase ini, massa udara akan meluas pada seluruh awan, lalu berhenti dan kemudian angin puting beliung pun berakhir.
Hal tersebut karena tidak ada massa udara yang naik hingga kemudian massa udara turun secara meluas di seluruh awan.
Ketika proses kondensasi berhenti, udara yang turun tersebut melemah hingga akhirnya angin puting beliung pun berakhir.
Proses kondensasi adalah proses perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair yang terjadi pada suhu udara di bawah titik embun.
Artikel ini telah membahas bagaimana proses terjadinya puting beliung, semoga bermanfaat.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR