- Dr. Edi Sedyawati, seorang ahli arkeologi dari Universitas Indonesia, yang melakukan penelitian di Teluk Lada pada tahun 1974. Ia menemukan beberapa temuan arkeologis, seperti keramik, manik-manik, dan mata uang, yang menunjukkan adanya hubungan perdagangan antara daerah ini dengan India, Cina, dan Asia Tenggara. Namun, ia tidak menemukan bukti yang dapat mengaitkan temuan ini dengan Salakanagara.
Baca Juga: Mengenal 6 Kerajaan Islam di Kalimantan dan Sejarah Singkatnya
- Dr. Boechari, seorang ahli epigrafi dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, yang melakukan penelitian di Teluk Cisadane pada tahun 1979. Ia menemukan sebuah prasasti yang bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta, yang diperkirakan berasal dari abad ke-5 Masehi. Prasasti ini menyebutkan tentang seorang raja bernama Purnawarman, yang diyakini sebagai raja Tarumanegara. Namun, prasasti ini tidak menyebutkan tentang Salakanagara.
- Dr. Slamet Muljana, seorang ahli sejarah dari Universitas Gadjah Mada, yang melakukan penelitian di Teluk Banten pada tahun 1983. Ia menemukan sebuah prasasti yang bertuliskan huruf Kawi dan berbahasa Jawa Kuno, yang diperkirakan berasal dari abad ke-7 Masehi. Prasasti ini menyebutkan tentang seorang raja bernama Jayasingawarman, yang diyakini sebagai raja Tarumanegara. Namun, prasasti ini juga tidak menyebutkan tentang Salakanagara.
Dari penelitian-penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Salakanagara masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Apakah kerajaan ini benar-benar pernah ada, atau hanya sebuah mitos yang diciptakan oleh para penulis naskah dan cerita rakyat?
Apakah Salakanagara benar-benar merupakan leluhur Suku Sunda, atau hanya sebuah klaim yang tidak berdasar?
Apakah Salakanagara benar-benar merupakan kerajaan tertua di Nusantara, atau hanya sebuah kesalahan penanggalan?
Namun sejauh ini hanya itulah sumber sejarah kerajaan Salakanagara yang hingga kini keberadaannya masih misterius.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR